Thursday 27 October 2011

LAPORAN DASAR KIMIA ANALITIK : TITRASI REDOKS


TITRASI REDOKS
A.     TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan kadar Fe dari FeSO4.7H2O.
B.     LANDASAN TEORI
            Analisis volumetri adalah dimana zat yang akan dianalisa dibiarkan bereaksi deengan zat lain yang konsentrasinya diketahui, biasanya dengan titrasi. Konsentrasi zat yang tidak diketahui dihitung. Saratnya adalah reaksi harus terjadi secara cepat, reaksi berlangsung kuantitatif dan tidak terjadi reaksi samping. Volume pada jumlah reagen yang ditambahkan tepat sama untuk untuk bereaksi sempurna oleh zat yang akan dianalisis disebut titik eqivalen. Kesalahan titik akhir titrasi adalah kesalahan acak yang berbeda untuk setiap sistem. Kesalahan ini bersifat relatif, aditif dan rminan serta nilainya dapat dihitung. Dengan menggunakan potensiometri dan konduktometri kesalahan titik akhir ditekan sampai nol (Khopkar, 1990).
      Titrimetri atau analisis volumetri adalah salaha satu pemeriksaan jumlah zat kimia yang luas penerapannya. Hal ini disebabkan karena alasan tertentu. Pada satu segi cara ini menguntungkan karena pelaksanaannya mudah serta kecepatan dan ketepatannya tinggi. Pada segi lainnya, cara ini menguntungkan karena dapat digunakan untuk menentukan kadar berbagai zat yang mempunyai sifat berbeda-beda. Titrasi dilakukan dengan buret dan bagian demi bagian peniter ditambahkan ke dalam larutan zat sampai sampai tercapai kesetaraan. Titrasi ini bereaksi dengan zat secara stoikiometri. Titrasi ini harus dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada sifat reaksinya. Titrasi kesetaraan tidak disertai dengan proses perubahan keadaan sifat yang dapat dilihat. Karena itu diperlukan zat tambahan yang dapat menunjukkan perubahan yang dapat dilihat pada atau dekat titik eqivalen, zat demikian dinamakan indikator. Dengan demikian, kehadiran indikator dalam sistem tidak akan berpengaruh atau hanya sedikit berpengaruh atau hanya pada volume kesetaraan tertentu (Rivai, 1995).
            Kalium permanganat merupakan oksidator kuat dalam larutan yang bersifat asam. Paro-reaksinya sebagai berikut:
              E0 = 1,51 V
reaksi ini berlangsung tidak bolak-balik , sedangkan potensial elektrodanya sangat bergantung pada nilai pH. Karena itu, proses titrasi harus dilakukan terhadap larutan yang bersifat asam kuat (H2SO4 1 N). Meskipun demikian, KMnO4           juga merupakan oksidator kuat dalam larutan asam lemah, netral atau basa lemah (Underwood, 1981).
Kandungan ion Ca2+ pada larutan diukur dengan metode titrasi kompleksometri EDTA dan uji konduktivitas larutan diukur dengan alat konduktometer. Terjadi penurunan konduktivitas larutan CaCO3 akibat medan magnet dan proses sirkulasi. Hal ini menunjukkan terjadi pelemahan hidrat ion pada larutan Na2CO3 akibat proses magnetisasi dan sirkulasi. Hasil pengamatan menunjukkan pengaruh medan magnet dalam meningkatkan presipitasi CaCO3 bertambah dengan bertambahnya kecepatan alir, panjang magnet dan waktu magnetisasi, sementara kenaikan konsentrasi sampel menurunkan efek medan magnet. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa medan magnet efektif dalam mengontrol jumlah kerak yang terbentuk dengan mendorong laju presipitasi CaCO3.(Saksono, et al., 2008).
Uji nilai peroksida dengan cara titrasi iodometri dari tiga jenis Aglaia (A. argentea, A.silvestria dan A.tomentosa ). Nilai Peroksida (POV) digunakan untuk mengetahui sifat reduktor atau oksidator suatu ekstrak tumbuhan, apabila ekstrak bersifat reduktor maka terdapat kemungkinan ekstrak tersebut dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan. Antioksidan merupakan komponen kimia yang dapat menjaga sel tubuh dari  kerusakan akibat adanya ROS (reactive oxygen species). Ketidakseimbangan antara antioksidan dan ROS di dalam tubuh mengakibatkan cekaman oksidatif yang dapat menyebabkan penuaan dini, atherosclerosis dan kanker (Donald dan Miranda, 2001). Nilai peroksida digunakan pula sebagai indikator penghambatan laju oksidasi dari lemak. Pada penelitian ini nilai peroksida (POV) ekstrak dibandingkan dengan POV vit E (alpha-tocopherol). Vitamin E telah dimanfaatkan sebagai antioksidan alami dan berfungsi sebagai reduktor pada proses oksidasi reduksi lemak (Praptiwi, et al., 2006).

C.    ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini antara lain yaitu :
3.      Pipet volume
4.      Labu takar
5.      Buret
6.      Batang Pengaduk
7.      Erlenmeyer
8.      Statif dan klem
9.      Gelas kimia
2.      Bahan
Adapun bahan – bahan yang digunakan pada percobaan ini anatara lain :
1.      KMnO4 0,1 N
2.      H2SO4 1 N
3.      Aquades
4.      FeSO4.7H2O


UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI KLIK DISINI  



No comments: