Saturday 29 October 2011

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I: PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT


PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
A.    TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini adalah untuk mempelajari pembuatan garam natrium tiosulfat dan sifat-sifatnya.

B.     LANDASAN TEORI
Asam tiosulfat tidak bisa dibentuk dengan menambahkan asam kedalam tiosulfat karena adanya dekomposisi asam bebas ini di dalam air dalam campuran S, H2S, H2Sn, SO2, dan H2SO4 ini bisa dibuat dengan menhilangkan air, dalam temperature rendah (-780C). Dalam campuran garam-garam tiosulfat adalah stabil dan berasam. Tiosulfat dibuat dengan mendidihkan alkali atau larutan sulfat nitrat dengan S dan juga oksidasi polisulfida dengan udara . Natrium tiosulfat pentahidrat (Na2SO2O3.5H2O) disebut dengan hypo berbentuk kristal yang sample benar dan kurang atau tidak berwarna. Titik beku 480C mudah larut dalam air dan larutannya digunakan untuk titrasi dalam analisis volumetri. Natrium tiosulfat dalam induksi pemutihan untuk merusak Cl2 yang masuk, setelah mereka masuk dalam kolom pemutihan, sama halnya natrium tiosulfat kadang-kadang digunakan untuk memindahkan rasa dari minuman yang berklorinasi (Puput, 2008).
Bilangan Iod, sejumlah berat tertentu biodiesel direaksikan dengan I2 dan KI, kemudian ditutup rapat dan didiamkan selama 30 menit sambil sesekali  digoyang. Campuran kemudian dititrasi dengan natrium tiosulfat yang telah dibakukan dengan kalium bikromat, dengan indikator amilum, sampai warna biru hilang. Dengan cara yang sama dilakukan titrasi blangko (tanpa biodiesel) dengan natrium tiosulfat. Selisih tiosulfat yang digunakan  blanko dan sampel mencerminkan jumlah iodinyang bereaksi dengan biodiesel (Suirta, 2009).
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali. Jaman sekarang ini, sodium dibuat secara komersil melalui elektrolisis fusi basah natrium klorida. Metoda ini lebih murah ketimbang mengelektrolisis natrium hidroksida, seperti yang pernah digunakan beberapa tahun lalu. Natrium, seperti unsur radioaktif lainnya, tidak pernah ditemukan tersendiri di alam. Natrium adalah logam keperak-perakan yang lembut dan mengapung di atas air. Tergantung pada jumlah oksida dan logam yang terkekspos pada air, natrium dapat terbakar secara spontanitas. Lazimnya unsur ini tidak terbakar pada suhu dibawah 115 derajat Celcius (Yulianto, 2006).
Tahap kedua dari metode iodometri adalah standarisasi Natrium tiosulfat 0,0004 N yaitu dengan mencampur 1 gram NaCl dan 5 ml KIO3 0,0004 N kemudian  dilarutkan menjadi 100 ml dan diaduk sampai homogen. Campuran ini kemudian ditambah 2 ml H3PO4 85% dan 0,1 gram KI sambil diaduk dan dititrasi dengan Natrium tiosulfat 0,0004 N sampai larutan berwarna kuning muda, kemudian dilakukan penambahan 2 ml larutan kanji dan dititrasi terus sampai warna ungu hilang dan larutan menjadi bening (Saksono, 2002).

C.    ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
- 1 set alat refluks                                      - elektrometer  
- 1 buah batang pengaduk                         - 1 buah cawan penguapan  
- 5 buah tabung reaksi                               - 1 buah gelas kimia
2.      Bahan
- natrium sulfit anhidrit                                - Larutan Iodida
- Serbuk belerang                                      - Natrium sulfit

UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI KLIK DISINI  

No comments: