Tuesday 23 April 2013

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM: MENGHITUNG JUMLAH MIKROBA



MENGHITUNG JUMLAH MIKROBA
I.         TUJUAN
Adapun tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara menghitung jumlah koloni mikroba dengan metode plate count.

II.       PRINSIP DASAR
Menurut Fardiaz (1993), metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah  mikrobia di dalam bahan pangan adalah metode hitungan cawan. Prinsip dari metode hitungan cawan adalah jika sel yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Metode hitung cawan dapat dibedakan atas dua cara, yaitu metode tuang dan metode permukaan. Pada metode tuang, jumlah sampel (1 ml atau 0,1 ml) dari pengenceran yang dikehendaki dimasukkan ke dalam cawan petri, kemudian digoyangkan supaya sampel tersebar merata. Pada metode permukaan, agar-agar steril dituangkan ke dalam cawan petri setelah membeku sebanyak 0,1 ml, contoh yang telah diencerkan diinokulasikan pada permukaan agaragar dan diratakan dengan batang gelas melengkung (hockey stik) steril (Halimah, 2008).
Perhitungan jumlah mikrobia menggunakan metode hitungan cawan tuang atau “pour plate count”. Sebanyak 10 g sampel perlakuan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer berisi 90 ml air steril (pengenceran 10-1), kemudian diencerkan secara seri. Suspensi sebanyak 1 ml dari seri pengenceran yang sesuai dipipet dengan menggunakan pipet steril dan diletakkan pada cawan petri steril kemudian dituangi medium agar (NA, TJA atau APDA) steril sebanyak 12 – 15 ml yang bersuhu 50 – 55°C. Cawan-cawan petri tersebut diinkubasi pada suhu 37°Cselama 24 jam, selanjutnya dihitung jumlah koloni mikrobia yang terdapat pada cawan dengan ketentuan jumlah koloni yang dihitung jumlahnya antara 30 – 300. Jumlah koloni yang terhitung dikalikan dengan seperfaktor pengenceran merupakan jumlah mikrobia/g sisa susu (Prastiwi, et al., 2006).
Perhitungan jumlah koloni dilakukan dengan hitungan cawan (Total Plate Counts) berdasarkan pertumbuhan dapat dilihat langsung tanpa mikroskop (Fardiaz, 1989). Metode hitungan cawan cukup sensitif untuk menentukan jumlah mikroorganisme yang masih hidup dengan menghitung beberapa jenis mikroorgaisme sekaligus mengisolasi dan mengidentifikasi yang berasal dari suatu mikroorgabisme yang mempunyai penampakan pertumbuhan spesifik. Dengan metode TPC jumlah koloni dalam contoh dihitung sebagai berikut : Koloni per ml atau per gram = jumlah koloni per cawan x 1/FP (faktor pengenceran) Selanjutnya cawan petri yang dipilih dan dihitung mengandung jumlah koloni antara 30-300 (Permana dan Kusmiati, 2007).
Perhitungan koloni untuk menghitung jumlah total pertumbuhan mikroorganisme kapang dan bakteri dilakukan dengan cara pengenceran. Pengertian istilah propagul diberikan bagi kapang sebagai struktur reproduksi dalam bentuk potongan populasi hifa atau miselium. Sedangkan pengertian koloni diberikan untuk bakteri yang diartikan sebagai bagian dari populasi individu mikroorganisme dari jenis yang sama setelah dipisahkan (Permana, et al., 2004).
Pengkuran pertumbuhan mikroorganisme dilakukan dengan metoda cawan. Pronsip dari metode ini adalah sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada medium sedemikian sehingga mikroba tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung tanpa menggunakan mikroskop. Jumlah koloni mikroorganisme dihitung berdasarkan Standard Plate Count (SPC). Metode ini cukup sensitif karena hanya sel mikroorganisme yang hidup yang dapat dihitung. Selain itu beberapa sel yang berdekatan dapat dihitung sekaligus sebagai suatu koloni (Hanafi, et al., 2006). 
Penghitungan jumlah mikroorganisme dengan cara viable count atau disebut juga standard plate count didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel mikroorganisme hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni setelah diinkubasikan dalam media biakan dan lingkungan yang sesuai. Setelah masa inkubasi, jumlah koloni yang tumbuh dihitung dan merupakan perkiraan atau dugaan dari jumlah mikroorganisme dalam suspensi tersebut. Penghitungan jumlah mikroorganisme hidup (viable count) adalah jumlah minimum mikroorganisme. Hal ini disebabkan koloni yang tumbuh pada lempengan agar merupakan mikroorganisme yang dapat tumbuh dan berbiak dalam media dan suhu inkubasi tertentu (M. Nur, et al., 2005).

UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI (file doc.) KLIK DISINI 

No comments: