PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT
PADAT
REKRISTALISASI, SUBLIMASI
DAN TITIK LELEH
A.
Tujuan Percobaan
1. Melakukan rekristalisasi dengan baik
2. Memilih pelarut yang sesuai untuk
reksristalisasi
3. Menjernihkan dan menghilangkan warna
larutan
4. Memisahkan dan memurnikan campuran dengan
rekristalisasi
B.
Landasan Teori
Rekristalisasi merupakan salah
satu cara pemurnian zat padat yang jamak digunakan, dimana zat-zat tersebut
atau zat-zat padat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian
dikristalkan kembali. Cara ini bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut
tertentu di kala suhu diperbesar. Karena konsentrasi total impuriti biasanya
lebih kecil dari konsentrasi zat yang dimurnikan, bila dingin, maka konsentrasi
impuriti yang rendah tetapi dalam larutan sementara produk yang berkonsentrasi
tinggi akan mengendap (Arsyad, 2001).
Zat padat umumnya mempunyai
titik lebur yang tajam (rentangan suhunya kecil), sedangkan zat padat amorf
akan melunak dan kemudian melebur dalam rentangan suhu yang besar. Partikel zat
padat amorf sulit dipelajari karena tidak teratur. Oleh sebab itu, pembahasan
zat padat hanya membicarakan kristal. Suatu zat mempunyai bentuk kristal
tertentu. Dua zat yang mempunyai struktur kristal yang sama disebut isomorfik
(sama bentuk), contohnya NaF dengan MgO, K2SO4 dengan K2SeO4,
dan Cr2O3 dengan Fe2O3. Zat
isomorfik tidak selalu dapat mengkristal bersama secara homogen. Artinya satu
partikel tidak dapat menggantikan kedudukan partikel lain. Suatu zat yang
mempunyai dua kristal atau lebih disebut polimorfik (banyak bentuk) (Syukri,
1999).
Rekristalisasi merupakan
metode yang sangat penting untuk pemurnian komponen larutan organic. Ada tujuh
metode dalam rekristalisasi yaitu: memilih pelarut, melarutkan zat terlarut,
menghilangkan warna larutan, memindahkan zat padat, mengkristalkan larutan,
mengumpul dan mencuci kristal, mengeringkan produknya (hasil) (Williamson,
1999).
Terdapat tiga jenis kristal
cair: smektik, nematik, dan kholesterik. Hubungan struktural antara kristal
padat-smektik, nematik dan kholesterik secara skematik ditunjukkan pada gambar.
Kristal cair digunakan secara luas untuk tujuan praktis semacam layar TV atau
jam tangan.
Keteraturan dalam kristal cair.
Keteraturan dalam kristal adalah tiga dimensi. Dalam kristal cair smektik dapat
dikatakan keteraturannya di dua dimensi, dan di nematik satu dimensi. T adalah
temperatur transisi. (Fachturrizki et
al., 2009).
Asam
benzoat, C7H6O2
(atau C6H5COOH), adalah padatan kristal berwarna putih
dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling
sederhana. Nama asam ini berasal dari gum benzoin (getah kemenyan), yang
dahulu merupakan satu-satunya sumber asam benzoat. Asam lemah ini beserta garam
turunannya digunakan sebagai pengawet makanan. Asam benzoat adalah prekursor
yang penting dalam sintesis banyak bahan-bahan kimia lainnya. Untuk semua
metode sintesis, asam benzoat dapat dimurnikan dengan rekristalisasi dari air,
karena asam benzoat larut dengan baik dalam air panas namun buruk dalam air
dingin. Penghindaran penggunaan pelarut organik untuk rekristalisasi membuat
eksperimen ini aman. Pelarut lainnya yang memungkinkan diantaranya meliputi asam asetat,
benzena,
eter petrolium, dan campuran etanol dan air (Khardian, 2009).
Sublimasi merupakan prinsip
pengering-bekuan (freeze drying) adalah menghilangkan air dan pelarut
lain dari produk beku tanpa melewati fase cair. Tingkat kebekuan produk yang
dapat dicapai, lama pengeringan dan jenis produk yang dikering-bekukan serta
faktor personil yang mengoperasikan alat dalam proses sublimasi tersebut.
Pembekuan secara perlahan-lahan lebih baik dibandingkan dengan pembekuan secara
cepat sebab dengan pembekuan secara perlahan-lahan akan terbentuk kristal es
yang besar sehingga kondisi ini akan memperlancar proses sublimasi dari setiap
lapisan es dalam produk. Tahap pengeringan pertama dimulai pada saat produk
sudah berada dalam kondisi beku sempurna dan keadaan beku ini harus tetap
dipertahankan selama proses pengeringan (Misyetti, 2006).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
- Elektrothermal
- Gelas kimia
- Erlenmeyer
- Batang pengaduk
- Corong buchner
- Kertas saring
- Pipet tetes
2. Bahan
-
Padatan asam benzoat
-
Karbon
-
n-heksan
-Air
- Es
batu
- Kapur
barus
No comments:
Post a Comment