Thursday, 27 October 2011

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR KIMIA ANALITIK : UJI ANION


UJI ANION
A.    TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada praktikum kali ini yaitu untuk mengidentifikasi anion secara kualitatif.

B.     LANDASAN TEORI
Analisis kualitatif adalah suatu analisis yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat atau campuran yang tidak diketahui. Analisa kualitatif lengkap dengan sampel anorganik, meliputi analisis identifikasi, semua jenis kation maupun anion yang mungkin ada pada sampel. Dasar identifikasi ini atau pengenalan unsur-unsur tergantung  dari sifat-sifat kimia dan fisiknya. Sifat yang paling sederhana dipakai adalah sifat yang dapat langsung diamati, misalnya warna senyawa atau reaksi dengan pereaksi tertentu, dapat dipakai sebagai dasar pengenalan (Rivai, 1995).
Bila bahan padat untuk analisa kation harus dilarutkan (dalam air atau HCl), maka untuk penentuan anion, bahan tidak perlu dilarutkan dahulu. Penentuan anion berlaku dalam dua bagian : untuk penentuan ion CO3- dan /atau HCO3-, dan untuk penentuan anion-anion lain.
Untuk penentuan CO3- dan /atau HCO3- , bahan dalam keadaan aslinya ditambah HCl encer, kalau perlu disertai pemanasan. Akan terbentuk H2CO3 yang terurai karena pemanasan, menghasilkan gas CO2. selanjutnya mudah menguji CO2 itu. Keseluruhan pengerjaan ini spesifik untuk ion CO3/HCO3-, bahwa dari hasil uji yang positif kita hanya tahu tentang adanya ion CO3- dan /atau HCO3- tetapi tidak dapat menetapkan apa yang benar ada (Harjadi, 1990).
Adanya klor dalam air minum dapat dihilangkan dengan suatu bahan yang dinamakan resin penukar anion sehingga diperoleh air minum yang bebas dari ion tersebut (Suprihatin, 2002). Penggunaan resin penukar anion merupakan suatu cara pemisahan berdasarkan dari muatan yang dimiliki oleh molekul zat terlarut (Suprihatin, 2002). Resin penukar anion terdiri dari matriks yang bermuatan positif dan ion lawannya adalah negative (Roth, 1988; Sudjadi, 1988). Air yang mengandung ion klor jika dilewatkan dalam resin penukar anion maka ion klor akan bertukar dengan ion penukar yang terikat pada gugus fungsi resin. Setelah air melewati resin maka ion klor terikat dalam resin dan air yang dihasilkan dari proses tersebut adalah air bebas ion klor (Roth, 1988). Berdasarkan hal di atas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui kapasitas dan efektivitas resin penukar anion dengan system batch dalam mengikat ion klor dan aplikasinya (Antara, et al., 2008).
Anion basa kuat sering dipergunakan dalam mengambil ion-ion yang bermuatan negatif. Anion basa kuat ini dapat dioperasionalkan pada kondisi hidroksida (R+, Cl-). Apabila anion basa kuat dioperasionalkan pada kondisi hidroksida (R+, OH-), maka anion basa kuat ini dapat mengambil hampir seluruh jenis ion negatif dan pada proses regenerasinya menggunakan larutan natrium hi-droksida (NaOH), sedangkan anion basa kuat dioperasionalkan pada kondisi klorida (R+, Cl-) maka ion-ion negatif yang dapat diambil seperti sulfat dan nitrat, dan pada proses regenerasinya menggunakan larutan garam (NaCl), sedangkan un-tuk anion basa lemah dipergunakan untuk mengambil asam-asam seperti asam klorida (HCl) atau asam sulfat (H2SO4). Dan pada proses regenerasinya meng-gunakan larutan natrium hidroksida (Na-OH), ammonium hidroksida (NH4OH) atau natrium karbonat (Na2CO3) (Pujiastuti, 2008).
Ion kromatografi adalah aplikasi teknik kromatografi cairan kinerja tinggi (KCKT)  dalam kromatografi penukar ion dengan menggunakan komponen resin penukar ion dan detector konduktometer. Resin terdiri dari resin penukar kation dan resin penukar anion. Resin penukar kation biasanya dalam bentuk asam kuat yang dapat bereaksi dengan kation berbasa kuat seperti Na, K, Ca, Mg dan juga kation berbasa lemah misalnya NH4+, sedangkan resin penukar kation dalam bentuk asam lemah dapat bereaksi dengan kation berbasa kuat, tetapi kurang baik untuk kation berbasa lemah. Resin penukar anion biasanya dalam bentuk basa kuat mampu bereaksi dengan anion asam kuat seperti Cl-, SO4-2, NO3- dan anion asam lemah misalnya CO3-2, sedangkan resin penukar anion yang bersifat basa lemah hanya baik bereaksi dengan anion asam kuat (Boes, et al.)


C.    ALAT DAN BAHAN
  1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
-          Pipet tetes
-          Gelas kimia
-          Tabung reaksi
-          Kertas saring                         
  1. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
-     larutan sampel                                  -     (NH4)2 CO3          
-     HNO3 6 M                                       -     KBr                
-     Ammonium molibdat                       -     H2SO4 1 M       
-     AgNO3                                             -     FeSO4 pekat   
-     H2SO4 pekat                                     -     FeCL3
 
UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI KLIK DISINI

No comments: