PEMURNIAN NaCl
A. TUJUAN
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk memahami prinsip pemurnian
dan pengkristalan garam dapur NaCl.
B. LANDASAN TEORI
Garam dapur atau natrium klorida atau NaCl. Zat padat berwarna putih yang
dapat diperoleh dengan menguapkan dan memurnikan air laut. Juga dapat dengan
netralisasi HCl dengan NaOH berair. NaCl nyaris tak dapat larut dalam alkohol ,
tetapi larut dalam air sambil menyedot panas, perubahan kelarutannya sangat
kecil dengan suhu. Garam normal,
suatu garam yang tak mengandung hidrogen atau gugus hidroksida yang dapat
digusur. Larutan-larutan berair dari garam normal tidak selalu netral terhadap
indikator semisal lakmus. Garam rangkap; yang terbentuk lewat kristalisasi dari
larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu. Misalnya:
FeSO4(NH4)2SO4.6H2O dan
K2SO4Al4(SO4)3.24H2O.
Dalam larutan, garam ini merupakan campuran rupa-rupa ion sederhana yang akan
mengion jika dilarutkan lagi. Jadi, jelas berbeda dengan garam kompleks yang
menghasilkan ion-ion kompleks dalam larutan (Syabatini, 2009).
Sebagai metoda
pemurnian padatan, rekristalisasi memiliki sejarah yang panjang seperti
distilasi. Walaupun beberapa metoda yang lebih rumit telah dikenalkan,
rekristalisasi adalah metoda yang paling penting untuk pemurnian sebab
kemudahannya (tidak perlu alat khusus) dan karena keefektifannya. Ke depannya
rekristalisasi akan tetap metoda standar untuk memurnikan padatan.
Metoda ini
sederhana, material padayan ini terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu
tinggi (pada atau dekat titik didih pelarutnya) untuk mendapatkan larutan jenuh
atau dekat jenuh. Ketika larutan panas pelahan didinginkan, kristal akan
mengendap karena kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu diturunkan.
Diharapkan bahwa pengotor tidak akan mengkristal karena konsentrasinya dalam
larutan tidak terlalu tinggi untuk mencapai jenuh (Takeuchi, 2009).
Natrium Chlorida
merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan oleh masyarakat dalam pengolahan makanan dan bahan baku dalam
berbagai industri kimia. Industri kimia yang paling banyak menggunakan Natrium
Chlorida sebagai bahan bakunya adalah industri Chlor Alkali. Produk utama dari
industri ini adalah chlorine (Cl2) dan Natrium Hidroksida (NaOH), yang banyak
dibutuhkan oleh industri lain, seperti industri pulp dan kertas, tekstil,
deterjen, sabun dan pengolahan air limbah (Lesdantina, et al., 2009).
Impuritis
pada garam meliputi senyawa yang bersifat higroskopis yaitu MgCl2, CaCl2, MgSO4
dan CaSO4, dan beberapa zat yang bersifat reduktor yaitu Fe, Cu, Zn dan
senyawa-senyawa organik. Impuritis-impuritis tersebut dapat bereaksi dengan ion
hidroksil (OH-) sehingga, terutama, membentuk endapan putih Ca(OH)2 dan Mg(OH)2
(Bahruddin, et al, 2003).
C.
Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang
digunakan pada percobaan kali ini adalah :
1. Alat
-
Timbangan
analitik
-
Gelas
kimia 100 mL
-
Erlenmeyer
250 mL
-
Batang
pengaduk
-
Corong
-
Spatula
-
Kertas
saring
-
Botol
semprot
-
pH
meter
-
Pipet
tetes
-
Labu
takar 25 mL
2. Bahan
-
Aquades
-
CaO
0,25 M
-
Larutan
Ba(OH)2
-
Larutan
HCl 2 N
1 comment:
Kalo mau bagi ilmu gausah nyari duit, pake link duit segala
Post a Comment