Saturday, 29 October 2011

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR KIMIA ANALITIK : ASIDIMETRI DAN ALKALIMETRI


ASIDIMETRI DAN ALKALIMETRI

A.     TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dilaksanakannya percobaan ini adalah untuk menentukan kadar asam asetat dalam sampel.

B.     LANDASAN TEORI
Titrimetri atau analisis volumetri adalah salah satu cara pemeriksaan jumlah zat kimia yang luas dalam pemakainannya. Hal ini disebabkan karena oleh beberapa alasan. Misalnya yaitu cara ini menguntungkan karena pelaksanaannya mudah dan cepat, ketelitian dan ketetapan cukup tinggi dan cara ini dapat digunakan untuk menentukan kadar beberapa zat yang mempunyai sifat yang berbeda.
Pada dasarnya cara titrimetri ini terdiri dari pengukuran volume larutan peraksi yang dibutuhkan untuk bereaksi secara stoikiometri dengan zat yang akan ditentukan. Larutan pereaksi biasanya diketahui kepekaannya dengan pasti, disebut peniter atau larutan baku. Sedangkan proses penambahan peniter tersebut ke dalam larutan zat yang akan ditentukan disebut titrasi. Dalam proses ini bagian-bagian peniterb ditambahkan ke dalam larutan zat yang akan ditentukan dengan bantuan alat yang disebut buret sampai tercapai titik kesetaraan. Titik kesetaraan adalah titik pada saat pereaksi dan zat yang ditentukan bereaksi sempurna secara stoikimetri (Rivai, 1995).
Kadang-kadang kita perlu mengetahui tidak hanya atau sekedar pH, akan tetapi perlu kita ketahui juga berapa banyak asam atau basayang terdapat didalam sampel. Sebagai contoh, seorang ahli kimia lingkungan mempelajari suatu danau dimana ikan-ikannya mati. Dia harus mengetahui secara pasti seberapa banyak asam yang terkandung dalam suatu sampel air danau tersebut. Titrasi melibatkan suatu proses penambahan suatu larutan yang disebut tirant dari buret ke suatu flask yang berisi sampel dan disebut analit. Berhasilnya titrasi asam-basa tergantung pada seberapa akurat kita dapat mendeteksi titik stoikiometri. Pada titik tersebut, jumlah mol dari H3O+ dan OH- yang ditambahkan sebagai titrant adlah sama dengan jumlah mol dari OH- atau H3O+  yang terdapat dalam analit. Pada titik stoikiometri, larutan terdiri dari garam dan air. Larutan tersebut adalah asam apabila ion asam yang terkandung didalamnya, dan basa apabila ion basa yang terkandung didalamnya (Atkins, 1997 ).
Titrasi asam-basa sering disebut aidimetri-alkalimetri, sedang untuk titrasi atau pengukuran lain-lain sering juga dipakai akhiran –ometri menggantikan –imetri. Kata metri berasal dari bahasa Yunani dan berarti ilmu, proses atau seni mengukur; i dan o dalam hubungan dengan metri berarti sama saja, yaitu dengan atau dari (with atau of) akhiran -i berasal dari bahasa Latin da -o dari bahasa Yunani. Jadi asidimetri diartikan pengukuran jumlah asam ataupun pengukuran dengan asam (yang diukur jumlah asam atau garam). Tentu saja ini membingungkan, namun usaha untuk menetapkan arti mana yang harus dipakai tidak berasil. Maka asidimetri dan alkalimetri sebaliknya diartikan umum saja, yaitu titrasi yang menyangkut asam dan basa (Harjadi, 1990).
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, dalam stoikiometri titrasi, titik ekivalen dari reaksi netralisasi adalah titik pada reaksi dimana asam dan basa keduanya setara, yaitu dimana keduanya tidak ada yang berlebihan. Dalam titrasi, suatu larutan yang akan dinetralkan, misal asam, ditempatkan di dalam flask bersamaan dengan beberapa tetes indikator asam basa. Kemudian larutan lainnya (misal basa) yang terdapat didalam buret, ditambahkan ke asam. Pertama-tama ditambahkan cukup banyak, kemudian dengan tetesan hingga titik ekivalen. Titik ekivalen terjadi pada saat terjadinya perubahan warna indikator. Titik pada titrasi dimana indikator warnanya berubah disebut titik akhir (Petrucci, 1997 ).
Penelitian dilanjutkan dengan proses absorbsi biogas dengan larutan penyerap NaOH secara kontinu diumpankan pada bagian atas menara pada konsentrasi dan laju alir tertentu, sementara itu biogas dialirkan pada bagian bawah kolom. Gas dan cairan akan saling kontak dan terjadi reaksi kimia. Tiap interval waktu 3 menit, larutan NaOH setelah diabsorsi diambil untuk dianalisa. Jumlah CO2 yang terserap dianalisa dengan metode acidi-alkalimetri.
Penentuan kadar CO2 yang terserap dengan metode acidi-alkalimetri diawali dengan pengambilan 10 ml sampel, kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. Selanjutnya ke dalam sampel ditambahkan 3 tetes indikator PP. Setelah itu, dilakukan titrasi dengan larutan HCl sampai warna merah muda hilang. Sehingga untuk kebutuhan titran dicatat sebanyak a ml. Kemudian sampel yang telah ditritasi tadi ditambahkan 3 tetes indikator MO, selanjutnya dititrasi kembali dengan HCl sampai terjadi perubahan warna. Kebutuhan titran dicatat sebanyak b ml. Setelah diketahui jumlah 4 titran yang dibutuhkan dapat dihitung kadar CO2 yang terserap. Perhitungan kadar CH4termurnikan dilakukan dengan program Hysys (Maarif, et al., 2007).
Analisis penentuan konsentrasi asam bebas di dalam larutan uranil nitrat secara potensiometrik didasarkan atas reaksi asambasa (asidimetri). Mula-mula larutan uranil nltrat yang mengandung asam bebas diencerkan keasamannya hingga sekitar 0,1-0,6 N kemudian ditambahkan 1 ml ammonium oksalat jenuh' sebagai larutan penyangga dan dititrasi dengan sodium hidroksida 0,1 N. Pada penelitian ini dilakukan standarisasi asam nitrat bebas dengan dibuat seri larutan asam nitrat dengan variasi konsentrasi sekitar 0,1-0,6 N. L~rutan tersebut selanjutnya dititrasi dengan larutan standard sekunder sodium hidroksida 0,1 N. Metoda yang digunakan adalah titrimetri menggunakan alat potensiometer. Oari data hasil penelitian dapat diketahui baik faktor koreksi analisis maupun kurva standarnya (Yudhi, 2000).

C.     ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini antara lain yakni :
1.      Gelas Piala
2.      Pipet volume
3.      Labu takar
4.      Buret
5.      Batang Pengaduk
6.      Erlenmeyer
7.      Statif dan klem
2.      Bahan
Adapun bahan – bahan yang digunakan pada percobaan ini anatara lain :
1.      Larutan NaOH
2.      Kalium Biftalat
3.      Asam asetat
4.      Indikator fenolfalein (PP)

UNTUK MENDOWNLOAD FULL MAKALAH INI KLIK DISINI 

No comments: