TITRASI
SECARA SPEKTROFOTOMETRI
A.
TUJUAN
PERCOBAAN
Tujuan percobaan ini adalah
untuk menentukan titik akhir dari suatu titrasi dengan cara spektrofotometri.
B.
LANDASAN
TEORI
Salah satu contoh instrumentasi analisis yang lebih
kompleks adalah spektrofotometer UV-Vis. Alat ini banyak
bermanfaat untuk penentuan konsentrasi senyawa-senyawa yang dapat menyerap
radiasi pada daerah ultraviolet (200 – 400 nm) atau daerah sinar tampak (400 –
800 nm). Analisis ini dapat digunakan yakni dengan penentuan absorbansi dari
larutan sampel yang diukur.
Prinsip penentuan spektrofotometer UV-Vis adalah aplikasi
dari Hukum Lambert-Beer, yaitu:
A
= - log T = - log It / Io = ε . b . C
Dimana
: A = Absorbansi dari sampel yang akan diukur
T
= Transmitansi
I0
= Intensitas sinar masuk
It
= Intensitas sinar yang diteruskan
ε
= Koefisien ekstingsi
b
= Tebal kuvet yang digunakan
C
= Konsentrasi dari sampel
(Tahir, 2009).
Spektrometri UV-Vis adalah salah satu metoda analisis
yang berdasarkan pada penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu
media. Berdasarkan
penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media tergantung pad a
tebal tipisnya media dan konsentrasi warna spesies yang ada pada media
tersebut. Spektrometri visible umumnya disebut kalori, olel1 karena itu
pembentukan warna pada metoda ini sangat menentukan ketelitian hasil yang
diperoleh. Pembentukan warna dilakukan dengan cara penambahan pengompleks yang
selektif terhadap unsur yang ditentukan (Fatimah et al., 2005).
Spektrofotometri
serap merupakan pengukuran interaksi antara radiasi elektromagnetik panjang
golombang tertentu yang sempit dan mendekati monokromatik, dengan molekul atau
atom dari suatu zat kimia. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa molekul
selalu mengabsorbsi cahaya elektromagnetik jika frekuensi cahaya tersebut sama
dengan frekuensi getaran dari molekul tersebut. Elektron yang terikat dan
elektron yang tidak terikat akan tereksitasi pada suatu daerah frekuensi, yang
sesuai dengan cahaya ultraviolet dan cahaya tampak (UV-Vis) (Henry, et al., 2002).
Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi
perpindahan elektron dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang
lebih tinggi. Perpindahan elektron tidak diikuti oleh perubahan
arah spin, hal ini dikenal dengan sebutan tereksitasi singlet (Khopkar, 2003).
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang
berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan
berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator
prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton
hampa. Alat yang digunakan adalah
spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa
baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun
absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Spektrometer
menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan
fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
diabsorbsi (Harjadi, 1986).
Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya
penyerapan energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari
panjang gelombang radiasi, demikian pula pengukuran penyerapan yang menyendiri
pada suatu panjang gelombang tertentu (Underwood, 1986).
C.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
-
Spectronic
20D
-
Statif
dan klem
-
Buret
-
Gelas
kimia 250 ml
-
Gelas
ukur 10 ml
-
Pipet
tetes
-
Pipet
volum 10 ml
-
Labu
semprot
-
Labu
ukur 50 ml
-
Labu
ukur 200 ml
-
Corong
-
Batang
pengaduk
2.
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
-
Larutan
Fe (III) 0,05 M
-
Buffer
CH3COOH-CH3COONa
-
Larutan
EDTA 0,1 M
-
Larutan
asam salisilat 6%
-
Aquades
UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI KLIK DISINI
No comments:
Post a Comment