PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
A.
TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini adalah untuk
mempelajari pembuatan garam natrium tiosulfat dan sifat-sifatnya.
B.
LANDASAN TEORI
Asam
tiosulfat tidak bisa dibentuk dengan menambahkan asam kedalam tiosulfat karena
adanya dekomposisi asam bebas ini di dalam air
dalam campuran S, H2S, H2Sn, SO2, dan H2SO4
ini bisa dibuat dengan menhilangkan air, dalam temperature rendah (-780C). Dalam campuran garam-garam tiosulfat adalah stabil dan
berasam. Tiosulfat dibuat dengan mendidihkan alkali atau larutan sulfat nitrat
dengan S dan juga oksidasi polisulfida dengan udara . Natrium tiosulfat
pentahidrat (Na2SO2O3.5H2O) disebut
dengan hypo berbentuk kristal yang sample benar dan kurang atau tidak berwarna.
Titik beku 480C mudah larut dalam air dan larutannya digunakan untuk
titrasi dalam analisis volumetri. Natrium tiosulfat dalam induksi pemutihan
untuk merusak Cl2 yang masuk, setelah mereka masuk dalam kolom
pemutihan, sama halnya natrium tiosulfat kadang-kadang digunakan untuk
memindahkan rasa dari minuman yang berklorinasi (Puput, 2008).
Bilangan Iod, sejumlah
berat tertentu biodiesel direaksikan dengan I2 dan KI, kemudian ditutup rapat
dan didiamkan selama 30 menit sambil sesekali
digoyang. Campuran kemudian dititrasi dengan natrium tiosulfat yang
telah dibakukan dengan kalium bikromat, dengan indikator amilum, sampai warna
biru hilang. Dengan cara yang sama dilakukan titrasi blangko (tanpa biodiesel)
dengan natrium tiosulfat. Selisih tiosulfat yang digunakan blanko dan sampel mencerminkan jumlah iodinyang
bereaksi dengan biodiesel (Suirta, 2009).
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum
matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi,
terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak
dalam grup logam alkali. Jaman sekarang ini, sodium dibuat secara komersil
melalui elektrolisis fusi basah natrium klorida. Metoda ini lebih murah ketimbang
mengelektrolisis natrium hidroksida, seperti yang pernah digunakan beberapa
tahun lalu. Natrium, seperti unsur
radioaktif lainnya, tidak pernah ditemukan tersendiri di alam. Natrium adalah
logam keperak-perakan yang lembut dan mengapung di atas air. Tergantung pada
jumlah oksida dan logam yang terkekspos pada air, natrium dapat terbakar secara
spontanitas. Lazimnya unsur ini tidak terbakar pada suhu dibawah 115 derajat
Celcius (Yulianto, 2006).
Tahap kedua dari metode
iodometri adalah standarisasi Natrium tiosulfat 0,0004 N yaitu dengan mencampur
1 gram NaCl dan 5 ml KIO3 0,0004 N kemudian
dilarutkan menjadi 100 ml dan diaduk sampai homogen. Campuran ini
kemudian ditambah 2 ml H3PO4 85% dan 0,1 gram KI sambil diaduk dan dititrasi
dengan Natrium tiosulfat 0,0004 N sampai larutan berwarna kuning muda, kemudian
dilakukan penambahan 2 ml larutan kanji dan dititrasi terus sampai warna ungu
hilang dan larutan menjadi bening (Saksono, 2002).
C.
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
- 1 buah batang pengaduk -
1 buah cawan penguapan
- 5 buah tabung reaksi -
1 buah gelas kimia
2. Bahan
- natrium sulfit anhidrit - Larutan Iodida
- Serbuk belerang -
Natrium sulfit
UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI KLIK DISINI
No comments:
Post a Comment