PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS
TETRA AMIN TEMBAGA (II) SULFAT MONOHIDRAT Cu(NH3)4H2O
DAN GARAM RANGKAP AMONIUM TEMBAGA (II) SULFAT HEKSAHIDRAT Cu(SO4)6H2O
A.
TUJUAN
Tujuan dilakukannya percobaan
ini adalah untuk memberikan gambaran tentang proses pembuatan kompleks tetra tembaga
(II) sulfat monohidrat dan garam rangkap ammonium tembaga (II) sulfat heksa hidrat.
B.
LANDASAN TEORI
Senyawa kompleks dari logam-logam tanah cenderung
bersifat tidak stabil dan ligan-ligan yang ada cenderung disubstitusi oleh
molekul-molekul air dari udara. Sintesis senyawa kompleks
tersebut biasanya dilakukan dalam tabung Schlenk di bawah lindungan gas argon.
Isolasi uap air yang tidak sempurna cenderung memberikan senyawa kompleks yang terkoordinasi oleh molekul-molekul air. Senyawa
kompleks dari garam-garam logam
alkali tanah dengan liganligan yang merupakan basa nitrogen menghasilkan kompleks dengan bilangan koordinasi 4 sampai 10 dengan
berbagai bentuk struktur (Effendy, 1996).
Garam rangkap adalah garam yang dalam kisi kristalnya mengandung dua
kation yang berbeda dengan proporsi tertentu. Garam rangkap biasanya lebih
mudah membentuk kristal besar dibandingkan dengan garam-garam tunggal
penyusunnya.
Contoh kristal garam rangkap adalah garam Mohr. Kombinasi antara ammonium besi (II) sulfat, ammonium cobalt (II) sulfat dan ammonium nikel sulfat.
Ketiga garam diatas memiliki ion ammonium dan sulfat, tapi dengan atom pusat yang berbeda. Secara umum garam mohr berbentuk kristal berwarna hijau muda, gram mohr mempunyai rumus (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4. Apabila dibandingkan dengan garam besi (II) sulfida atau besi (II) klorida, kristal garam mohr ini lebih stabildi udara. Selain itu besi (II) sulfat dengan garam sulfat dari alkali dapat membentuk garam rangkap dengan rumus MgFe(SO4).6H2O ataupun dengan logam alkali lain seperti K, Rb, Cs atau NH4 (Dyyno, 2009).
Contoh kristal garam rangkap adalah garam Mohr. Kombinasi antara ammonium besi (II) sulfat, ammonium cobalt (II) sulfat dan ammonium nikel sulfat.
Ketiga garam diatas memiliki ion ammonium dan sulfat, tapi dengan atom pusat yang berbeda. Secara umum garam mohr berbentuk kristal berwarna hijau muda, gram mohr mempunyai rumus (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4. Apabila dibandingkan dengan garam besi (II) sulfida atau besi (II) klorida, kristal garam mohr ini lebih stabildi udara. Selain itu besi (II) sulfat dengan garam sulfat dari alkali dapat membentuk garam rangkap dengan rumus MgFe(SO4).6H2O ataupun dengan logam alkali lain seperti K, Rb, Cs atau NH4 (Dyyno, 2009).
Logam tembaga
merupakan logam merah muda yang lunak, dapat ditempa dan liat. Tembaga dapat
melebur pada suhu 1038oC. Karena potensial elektrodanya positif (+
0,34 V) untuk pasangan Cu / Cu2+ tembaga tidak larut dalam asam
klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen tembaga bisa
larut. Kebanyakan senyawa Cu(I) sangat mudah teroksidasi menjadi Cu(II). Namun
osidasi selanjutnya menjadi Cu(II) adalah sulit. Terdapat kimiawi larutan Cu2+
yang dikenal baik dan sejumlah besar garam berbagai anion didapatkan banyak
diantaranya larut dalam air, menambah perbendaharaan kompleks sulfat biru, CuSO4.5H2O
yang paling dikenal. Senyawa ini dapat
terhidrasi membentuk anhidrat yang benar–benar putih. Penambahan ligan terhadap
larutan akan menyebabkan pembentukan ion kompleks dengan pertukaran molekul air
secara berurutan (Syabatini, 2009).
Salah satu sifat unsur
transisi adalah mempunyai kecenderungan untuk membentuk ion kompleks atau
senyawa kompleks. Ion-ion dari unsur logam transisi memiliki orbital-orbital
kosong yang dapat menerima pasangan elektron pada pembentukan ikatan dengan
molekul atau anion tertentu membentuk
ion kompleks.
Ion kompleks terdiri atas ion
logam pusat dikelilingi anion-anion atau molekul-molekul membentuk ikatan
koordinasi. Ion logam pusat disebut ion pusat atau atom pusat. Anion atau
molekul yang mengelilingi ion pusat disebut ligan. Banyaknya ikatan koordinasi
antara ion pusat dan ligan disebut bilangan koordinasi.Ion pusat merupakan ion
unsur transisi, dapat menerima pasangan elektron bebas dari ligan. Pasangan elektron
bebas dari ligan menempati orbital-orbital kosong dalam subkulit 3d, 4s, 4p dan
4d pada ion pusat. Ligan adalah molekul atau ion yang dapat menyumbangkan
pasangan elektron bebas kepada ion pusat. Ligan ada yang netral dan bermuatan
negatif atau positif. Pemberian nama pada ligan disesuaikan dengan jenis
ligannya. Bila ada dua macam ligan atau lebih maka diurutkan menurut abjad
(Maulana, 2007).
Dalam pelaksanaan analisis
anorganik kualitatif banyak diguakan reaksi-reaksi yang menghasilkan
pembentukkan kompleks. Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari satu atom
(ion) pusat dan sejumlah ligan yang terikat erat dengan atom (ion) pusat itu. Pembentukkan
kompleks dalam analisis anorganik kualitatif sering terlihat dan dipakai untuk
pemisahan dan identifikasi. Salah satu fenomena yang paling umum yang muncul
bila ion kompleks terbentuk adalah perubahan warna dalam larutan. Suatu
fenomena lain yang penting yang sering terlihat bila kompleks terbentuk adalah
kenaikkan kelarutan, banyak endapan bisa melarut karena pembentukkan kompleks
(Vogel, 1979).
Dalam artian luas senyawa
kompleks adalah senyawa yang terbentuk karena penggabungan dua atau lebih
senyawa sederhana, yang masing-masingnya dapat berdiri sendiri. Menurut Warner
senyawa kompleks, merupakan gabungan beberapa ion logam yang cenderung
berikatan koordinasi dengan zat-zat tertentu membentuk senyawa kompleks yang
mantap. Zat-zat tertentu itu disebut ligan. Ligan merupakan zat yang memiliki
satu atau lebih pasangan elektron bebas. Ion-ion Logam itu cenderung jenuh baik
valensi utamanya maupun valensi tambahannya. Valensi koordinasi mengarah ke
dalam ruangan mengelilingi ion logam pusat. Jadi proses pembentukkan senyawa
kompleks koordiasi adalah perpindahan satu atau lebih pasangan elektron dari
ligan ke ion logam (Rivai, 1995).
C.
ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat yang digunakan yaitu:
-
Gelas
kimia 100 mL @ 2 buah
-
Erlenmeyer
@ 2 buah
-
Pipet
volume 10 ml @ 2 buaah
-
Corong
-
Batang
pengaduk 2 buah
-
Hot
plate
2. Bahan-bahan yang digunakan, yaitu :
-
CuSO4.5H2O
-
Kertas
saring
-
Alkohol/etanol
-
(NH4)2SO4
-
Aquades
-
Aluminium
foil
UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI KLIK DISINI
No comments:
Post a Comment