STRUKTUR MOLEKUL DAN REAKSI-REAKSI KIMIA ORGANIK
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MOLEKUL
A.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Memberikan pengalaman bekerja
dengan menggunakan model molekul.
2. Memberikan pengalaman mengenai
visualisasi senyawa-senyawa organik dalam tiga dimensi.
3. Mengilustrasikan reaksi-reaksi
kimia.
B.
LANDASAN TEORI
Suatu cincin sikloheksana dapat
memiliki banyak bentuk, dan molekul sikloheksana tinggal mana saja terus
menerus pada keadaan membengkok menjadi aneka ragam, dimana model-model ini
sangat berfaedah dalam memperagakan hubungan berbagai konformasi yang terjadi,
dimana sejauh ini baru dikemukakan sikloheksana dalam bentuk kursi (chair
form), dimana terdapat keistimewaan pada konformasi ini (Fessenden, 1982).
Biogenesis laevifonol (2)
diawali dengan reaksi kopling dua radikal resveratrol (1a dan 1b) menghasilkan
senyawa antara (3), yang selanjutnya membentuk -viniferin (3a) melalui proses tautomerisasi keto-enol.
Eksistensi radikal resveratrol (1a dan 1b) disebabkan adanya delokalisasi elektron
. Proses berikutnya adalah pembentu kan radikal -viniferin (3b) dan radikal asam askorbat (4a) dari asam
askorbat (4). Radikal asam askorbat stabil karena distabilisasi oleh gugus -diketo melalui proses delokalisasi elektron. Reaksi antara
radikal dari -viniferin (3b) dengan radikal asam askorbat (4a) akan
menghasilkan senyawa antara (5), yang selanjutnya mengalami reaksi addisi
nukleofilik berantai membentuk laevifonol (2). (Choudary, et al.,2005).
Dalam
stereokimia benda tiga dimensi harus digunakan secara dua dimensional diatas
kertas, sehingga diperlukan beberapa aturan untuk menggunakan molekul yang
mempunyai tiga dimensi. Sebuah molekul yang sama mempunyai proyeksi faktor yang
berbeda tergantung arah molekulnya atau kedudukan dari molekul tersebut
(Matsjeh, 1993).
Pemodelan
dimulai dengan penataan sequence yang akan dimodelkan (target) dengan
struktur protein tiga dimensi yang telah diketahui (cetakan). Setelah itu
dilakukan penghitungan batasan pada sequence target yang dihitung dari
penataannya dengan struktur tiga dimensi template. Batasan tersebut
diperoleh dari analisis statistik hubungan pasangan-pasangan protein homolog.
Analisis ini berdasar pada database penataan 105 famili yang termasuk 416
protein yang telah diketahui strukrur tiga dimensinya. Dengan penelusuran
database, akan diperoleh tabel mengenai berbagai korelasi, seperti korelasi
antara jarak ekivalen Cα - Cα, atau sudut dihedral dari dua protein yang
berhubungan. Selanjutnya, batasan hubungan dan term energi CHARM memperkirakan
stereokimia yang cocok, dan mengombinasikannya ke dalam fungsi objektif.
Terakhir, model diperoleh dengan mengoptimasi fungsi objektif dalam ruang
kartesian
(Sudarko, et al., 2007).
Senyawa
sikloheksana (C6H12) juga mempunyai struktur brntuk ruang
dan setiap atom C-nya memiliki orbital sp3 dan sudut ikat setiap
atom tetap (109,50). Dari setiap bentuk isomer konformernya,
terdapat dua bentuk yang lazim dan dikenal betuk perahu (boat form) dan bentuk
kursi (chair form). Kedudukan atom-atom H-nya yang terikat pada atom C
mempunyai arah yang berbeda-beda. Satu mempunyai arah yang vertikal (axsial,
sering disingkat ax atau a), dan satu atom H yang memiliki arah horizontal
(equatorial)(Sastrohamidjojo,2001).
C.
ALAT
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah molimod “darling models”.
UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI KLIK DISINI
No comments:
Post a Comment