TITRASI REDOKS
A.
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan ini
adalah untuk menentukan kadar Fe dari FeSO4.7H2O.
B.
LANDASAN TEORI
Analisis volumetri adalah dimana zat yang
akan dianalisa dibiarkan bereaksi deengan zat lain yang konsentrasinya
diketahui, biasanya dengan titrasi. Konsentrasi zat yang tidak diketahui
dihitung. Saratnya adalah reaksi harus terjadi secara cepat, reaksi berlangsung
kuantitatif dan tidak terjadi reaksi samping. Volume pada jumlah reagen yang
ditambahkan tepat sama untuk untuk bereaksi sempurna oleh zat yang akan
dianalisis disebut titik eqivalen. Kesalahan titik akhir titrasi adalah
kesalahan acak yang berbeda untuk setiap sistem. Kesalahan ini bersifat
relatif, aditif dan rminan serta nilainya dapat dihitung. Dengan menggunakan
potensiometri dan konduktometri kesalahan titik akhir ditekan sampai nol
(Khopkar, 1990).
Titrimetri
atau analisis volumetri adalah salaha satu pemeriksaan jumlah zat kimia yang
luas penerapannya. Hal ini disebabkan karena alasan tertentu. Pada satu segi
cara ini menguntungkan karena pelaksanaannya mudah serta kecepatan dan
ketepatannya tinggi. Pada segi lainnya, cara ini menguntungkan karena dapat
digunakan untuk menentukan kadar berbagai zat yang mempunyai sifat
berbeda-beda. Titrasi dilakukan dengan buret dan bagian demi bagian peniter
ditambahkan ke dalam larutan zat sampai sampai tercapai kesetaraan. Titrasi ini
bereaksi dengan zat secara stoikiometri. Titrasi ini harus dilakukan dengan
berbagai cara tergantung pada sifat reaksinya. Titrasi kesetaraan tidak
disertai dengan proses perubahan keadaan sifat yang dapat dilihat. Karena itu
diperlukan zat tambahan yang dapat menunjukkan perubahan yang dapat dilihat
pada atau dekat titik eqivalen, zat demikian dinamakan indikator. Dengan
demikian, kehadiran indikator dalam sistem tidak akan berpengaruh atau hanya
sedikit berpengaruh atau hanya pada volume kesetaraan tertentu (Rivai, 1995).
Kalium
permanganat merupakan oksidator kuat dalam larutan yang bersifat asam.
Paro-reaksinya sebagai berikut:
E0 = 1,51 V
reaksi ini berlangsung tidak bolak-balik ,
sedangkan potensial elektrodanya sangat bergantung pada nilai pH. Karena itu,
proses titrasi harus dilakukan terhadap larutan yang bersifat asam kuat (H2SO4
1 N). Meskipun demikian, KMnO4
juga merupakan oksidator kuat dalam larutan asam lemah, netral atau basa lemah
(Underwood, 1981).
Kandungan ion Ca2+ pada larutan diukur dengan metode titrasi
kompleksometri EDTA dan uji konduktivitas larutan diukur dengan alat
konduktometer. Terjadi penurunan konduktivitas larutan CaCO3 akibat
medan magnet
dan proses sirkulasi. Hal ini menunjukkan terjadi pelemahan hidrat ion pada
larutan Na2CO3 akibat
proses magnetisasi dan sirkulasi. Hasil pengamatan menunjukkan pengaruh medan magnet dalam meningkatkan presipitasi CaCO3 bertambah
dengan bertambahnya kecepatan alir, panjang magnet dan waktu magnetisasi,
sementara kenaikan konsentrasi sampel menurunkan efek medan magnet. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa medan
magnet efektif dalam mengontrol jumlah kerak yang terbentuk dengan mendorong
laju presipitasi CaCO3.(Saksono, et al., 2008).
Uji nilai peroksida
dengan cara titrasi iodometri dari tiga jenis Aglaia (A. argentea, A.silvestria
dan A.tomentosa ). Nilai Peroksida (POV) digunakan untuk mengetahui
sifat reduktor atau oksidator suatu ekstrak tumbuhan, apabila ekstrak bersifat
reduktor maka terdapat kemungkinan ekstrak tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
antioksidan. Antioksidan merupakan komponen kimia yang dapat menjaga sel tubuh
dari kerusakan akibat adanya ROS (reactive
oxygen species). Ketidakseimbangan antara antioksidan dan ROS di dalam
tubuh mengakibatkan cekaman oksidatif yang dapat menyebabkan penuaan dini,
atherosclerosis dan kanker (Donald dan Miranda, 2001). Nilai peroksida
digunakan pula sebagai indikator penghambatan laju oksidasi dari lemak. Pada
penelitian ini nilai peroksida (POV) ekstrak dibandingkan dengan POV vit E
(alpha-tocopherol). Vitamin E telah dimanfaatkan sebagai antioksidan alami dan
berfungsi sebagai reduktor pada proses oksidasi reduksi lemak (Praptiwi, et al., 2006).
C.
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat yang digunakan pada
percobaan ini antara lain yaitu :
3. Pipet volume
4. Labu takar
5. Buret
6. Batang Pengaduk
7. Erlenmeyer
9. Gelas kimia
2. Bahan
Adapun bahan – bahan yang
digunakan pada percobaan ini anatara lain :
1. KMnO4 0,1 N
2. H2SO4 1 N
3. Aquades
4. FeSO4.7H2O
No comments:
Post a Comment