ENTALPI DAN ENTROPI PELEBURAN
A.
TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan pada praktikum ini adalah :
1. Memperkenalkan perbedaan kurva pendinginan
cairan murni dan larutan.
2. Memperlihatkan peristiwa penurunan titik
beku yang disebabkan penambahan zat terlarut.
3. Menghitung entropi dan entalpi pembekuan
dengan menggunakan persamaan van’t Hoff.
B.
LANDASAN TEORI
Siklus
Born-Haber dan proses-proses yang menghasilkan entalpi pembentukan standar, ΔHf° pada pembentukan
oksida piroklor (A3+)2(B4+)2O7. Tahap-tahap I, II, III,
dan IV merupakan Siklus Born-Haber. Tahaptahap V dan VI merupakan
tahap pembentukan dari unsur-unsurnya menjadi oksida-oksida biner dan akhirnya
menjadi oksida piroklor. Untuk mengubah unsur A, B dan molekul O2 menjadi
atom-atomnya diperlukan energi atomisasi, dan perubahan entalpinya disebut
entalpi atomisasi, ΔHatom (I); atom-atom A, B dan O kemudian diubah menjadi A3+ dan
B4+ memerlukan entalpi ionisasi (jumlah entalpi ionisasi pertama, kedua, dan
ketiga untuk ion A; jumlah entalpi ionisasi pertama, kedua, ketiga dan keempat
untuk atom B), ΔHion, dan
O2- menghasilkan entalpi afinitas, ΔHaf (II); selanjutnya ion-ion ini bergabung membentuk kisi
struktur oksida piroklor yang menghasilkan entalpi kisi, ΔHL (III);
Jumlah dari perubahan-perubahan entalpi tahap I, II dan III adalah
entalpi pembentukan standar, ΔH°f (IV).
Bila tidak ada data ΔH°f, data
entalpi pembentukan oksida A, ΔH°f(A2O3(s))
dan oksida B, ΔH°f(2BO2(s)) (V),
serta entalpi pembentukan oksida piroklor A2B2O7(s) dari oksida A dan B,
ΔH°fox (VI) dapat
digunakan (Suhendar, et al., 2006).
Proses tak
reversibel (seperti pendinginan hingga mencapai temperatur yang sama dengan
temperatur lingkungan dan pemuaian bebas dari gas) adalah proses spontan,
sehingga proses itu disertai dengan kenaikan entropi. Kita dapat menyatakan
bahwa proses tak reversibel menghasilkan entropi. Sedangkan proses reversibel
adalah perubahan yang sangat seimbang, dengan sistem dalam keseimbangan dengan
lingkungannya pada setiap tahap. Setiap langkah yang sangat kecil di sepanjang
jalannya bersifat reversibel dan terjadi tanpa menyebarkan energi secara kacau,
sehingga juga tanpa kenaikan entropi; proses reversibel tidak menghasilkan
entropi, melainkan hanya memindahkan entropi dari satu bagian ke bagian lain (Atkins, 1986).
Untuk
proses isoternal dan reversibel, perubahan entropi total dan sistem dan
sekelilingnya sama dengan nol. Demikian pula perubahan entropi untuk proses
siklus sama dengan nol. Proses-proses reversibel selalu berjalan sangat lama.
Ini berarti proses-proses yang terjadi pada waktu yang pendek brupa proses
irreversibel dan tentu saja diikuti dengan kenaikan entropi dari sistemnya
sendiri atau sistem dan sekitarnya (Sukardjo, 2002).
Entropi zat padat bertambah apabila
ia melebur menjadi cair dan semakin tinggi apabila zat cair berubah menjadi
gas. Sistem dan lingkungan pada suhu peralihan T dimana kedua fasa berada dalam
keseimbangan pada tekanan 1 atm. Pada tiik peralihan, perpindahan energi
diantara sistem dan lingkungan adalah terbalik. Pada tekanan tetap.Titik lebur
dari sebuah benda
padat adalah suhu di mana benda tersebut akan berubah wujud menjadi benda cair.
Ketika dipandang dari sisi yang berlawanan (dari cair menjadi padat) disebut titik
beku. Pada sebagian besar benda, titik lebur dan titik beku biasanya sama.
Contoh, titik lebur dan titik beku dari "raksa" adalah 234,32 kelvin
(-38,83 °C atau -37,89 °F) Namun, beberapa subtansi lainnya memiliki temperatur
beku <--> cair yang berbeda. contohnya "agar-agar", mencair
pada suhu 85 °C (185 °F) dan membeku dari suhu 32-40°C (89,6 - 104 °F); fenomena
ini dikenal sebagai hysteresis (http/id.Wikipedia.org).
Entalpi
yang berhubungan erat dengan energi dalam, juga tidak dapat diukur, tetapi
hanya dapat didefinisikan dengan cara lain sehingga menjadi fungsi keadaan.
Untuk keadaan sistem tertentu terhadap nilai H yang khas. Ciri lain dari fungsi
keadaan adalah bahwa selisih nilai fungsi dua keadaan yang berbeda besarnya
khas. Energi dalam yang telah dijelaskan sebagai seluruh energi berkaitan
dengan partikel-partikel materi di dalam sistem, adalah sesuatu yang tidak
dapat diukur. Tetapi, energi-dalam hanya tergantung pada keadaan yang merupakan
ciri suatu sistem dan tidak pada bagaimana keadaan-keadaan tersebut dicapai.
Kondisi suatu sistem mengacu pada keadaannya, dan setiap sifat yang hanya
tergantung pada keadaan dari suatu sistem disebut fungsi keadaan (Petrucci,
1987).
UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI KLIK DISINI
2 comments:
i was helped by your passage above . thank you alot :)
Mau dowload dokumen
Post a Comment