Monday 29 April 2013

LAPORAN PRAKTIKUM METODE PEMISAHAN KIMIA: KROMATOGRAFI KERTAS



KROMATOGRAFI KERTAS

A.    Tujuan
            Tujuan percobaan ini yatu menentukan nilai Rf cuplikan tertentu dengan kromatografi kertas.
B.    Landasan Teori
            Kromatografi adalah teknik pemisahan fisik suatu campuran zat-zat kimia yang berdasarkan pada perbedaan migrasi dari masing-masing komponen campuran yang terpisah pada fase diam dibawah pengaru pergerakan fase yang bergerak. Beberapa sifat fisika umum dari molekul yang dipakai sebagai asa teknik pemisahan kromatografi adalah :
  1. Kecenrungan molekul untuk teradsorpsi oleh partikel-partikel padatan yang halus.
2.     Kecenderungan mlekul untuk melarut pada fase cair.
3.     Kecenderungan molekul untuk teratsir.
Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan dengan proses berlipat ganda, artinya selama proses berlangsung terjadi berulang kali kontak adsorbsi; atau partisi dari komponen-komponen yang dipisahkan (Mulja, 1994).
            Secara fisik kromatografi kertas memilki teknik-teknik yang sama dengan kromatografi lapisan tipis, tetapi sebenarnya merupakan tipe khusus kromatografi cair-cair yang fase diamnya hanya berupa air yang diadsorpsikan pada kertas. Teknik sangat sederhana dengan menggunakan lembaran selulosa yang mengandung kelembaban tertentu. Totolan kecil cuplikan pada sekitar 3 cm dari satu pinggiran kertas. Lembaran yang telah diberi totolan dimaukan kedalam bejana pengembang. Pada kromatografi kertas ini harus dicegah hilangnya kelembaban air dan dijaga agar atmosfer dalam bejana selalu jenuh dengan fasa gerak (Willliams, 1978: 301).
            Kromatografi adalah metode fisika untuk pemisahan dalam komponen-komponen yang akan diditribusikan antara dua fase, salah satunya merupakan lapisan stasioner dengan permukaan yang luas dengan fase yang lain berupa zat alir (fluida) yang mengalir lambat (perkolasi) menembus atau sepanjang lapisan stasioner. Dalam semua teknik kromatografi, zat terlarut yang dipisahkan beremigrasi sepanjang satu kolom dan tentu saja dasar pemisahan terletak berbeda-beda laju migrasi untuk zat terlarut yang berlainan (Underwood, 1994).
            Gordon, Martin dan Synge telah melakukan kromatografi partisi dengan menggunakan kertas sebagai absorbennya. Oleh karena itu, cara kromatografi ini disebut kromatografi kertas. Suatu campuran zat-zat yang akan dipisahkan berupa tetesan kecil yang diteteskan beberapa cm dari tepi secarik kertas saring. Kemudian tepi (ujung) kertas saring yang berdekatan dengan tetesan campuran zat terlarut dicelupkan dalam suatu sistem pelarut sedemikian hingga tetesan itu sendiri tidak tercelup.
Sesudah mendevelop cukup lama hingga pelarut berkesempatan bergerak sepanjang jarak tertentu pada kertas saring, maka kromatografi tersebut dikeringkan lalu disemprot dengan larutan pereaksi. Pereaksi tersebut akan mengadakan reaksi warna antara berbagai zat terlarut yang sudah terpisah satu sama lain. Tempat terdapatnya berbagai zat yang sudah terpisah ini ditandai dengan noda warna tertentu (Armid, 2009).
Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam-macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu fasa gerak yang bisa berupa gas ataupun cair dan fasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun suatu padatan. Penemu Kromatografi adalah Tswett yang pada tahun 1903, mencoba memisahkan pigmen-pigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolom yang berisi kapur (CaSO4). Istilah kromatografi diciptakan oleh Tswett untuk melukiskan daerah-daerah yang berwarna yang bergerak ke bawah kolom. Pada waktu yang hampir bersamaan, D.T. Day juga menggunakan kromatografi untuk memisahkan fraksi-fraksi petroleum, namun Tswett lah yang pertama diakui sebagai penemu dan yang menjelaskan tentang proses kromatografi (Effendy, 2004).
Kromatografi ditemui oleh Michael Tswett, seorang ahli botani di Universitas Warsaw (Poland),  pada  tahun 1906. Kromatografi  berasal  dari bahasa Yunani "warna" dan "tulis" Kromatografi terbentuk apabila terdapat satu fasa diam dan satu fasa bergerak. Fasa diam biasanya ialah padatan atau cairan manakala fasa bergerak biasanya ialah gas. Setiap molekul yang berbeda akan terserap dengan kekuatan yang berbeda.
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran zat-zat yang komponen-komponen yang akan dipisahkan, didistribusikan antara dua fase yaitu fase stasioner (fase diam) dan fase mobil (fase bergerak). Fase stasioner cenderung menahan komponen dalam campuran sedangkan fase bergerak cenderung menghanyutkannya. Pada kromatografi kertas, kertas saring berperan sebagai fase stasioner sedangkan pelarut berperan sebagai fase bergerak (www.id.wikipedia.org).
     


C.    Alat dan Bahan
      1.   Alat
A  Silinder kaca
A  Kertas saring whatman
A  Pipa kapiler
A  Gelas kimia 50 mL
A  Pensil
A  Mistar
A  Gunting
      2.   Bahan
A   Cuplikan yang mengandung ion Hg2+
A   Larutan standar (4 mg/mL) dalam bentuk klorida :  Hg2+.
Pelarut yang terdiri campura air 15 %, etilasetoasetat 10%, n-butanol 75 %, dan asam asetat glasial secukupnya sampai pH 3,5-5.
 UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI (file doc.) KLIK DISINI 

No comments: