Monday 8 April 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II: PEMBUATAN KALIUM TETRAPEROKSOKROMAT (V) K3[Cr(O2)4]



PEMBUATAN KALIUM TETRAPEROKSOKROMAT (V)
K3[Cr(O2)4]

A.    Tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui cara membuat kalium tetraperoksokromat (V).
B.    Landasan Teori
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang K dan nomor atom 19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih keperakan dan termasuk golongan alkali tanah. Secara alami, kalium ditemukan sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air laut atau mineral lainnya. Kalium teroksidasi dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama dalam air, dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium. Dalam bahasa Inggris, Kalium sering disebut Potassium (id.wikipedia.org/wiki/Kalium).
Dalam semua senyawaannnya, kation dikelilingi oleh anion atau molekul netral. Gugus yang langsung mengelilingi suatu kation disebut ligan atau cabang kimia anorganik ang membahas perilaku gabungan kation dan ligan-ligannya disebut kimia koordinasi. Dengan demikian, tentu saja, tidak ada batasan antara kimia koordinasi dan kimiai padatan ionik dilain pihak (Cotton, 1989).
Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari satu atom (ion) pusat dan sejumlah ligan yang terikat erat dengan atom (ion) pusat itu. Jumlah relatif komponen-komponen ini dalam kompleks yang stabil nampak mengikuti stoikiometri yang sangat tertentu, meskipun ini tak dapat ditafsirkan di dalam lingkup valensi ang klasik. Atom pusat ini ditandai oleh bilangan koordinasi, suatu angka bulat, yamh menunjukkan jumlah ligan (monodentat) yang dapat membentuk kompleks yang stabil dengan satu atom pusat  (Vogel, 1979).
Senyawa kompleks telah banyak dipelajari dan diteliti melalui suatu tahapan-tahapan reaksi (mekanisme reaksi) dengan menggunakan ion-ion logam serta ligan yang berbeda-beda. Ligan memiliki kemampuan sebagai donor pasangan elektron sehingga dapat dibedakan atas ligan monodentat, bidentat, tridentat dan polidentat.
Salah satu keistimewaan dari reaksi kompleks adalah reaksi pergantian ligan melalui efek trans. Reaksi pergantian ligan ini terjadi dalam kompleks oktahedral dan segi empat. Ligan –ligan yang menyebabkan gugus yang letaknya trans terhadapnya bersifat labil, dikatakan mempunyai efek trans yang kuat (Rilyanti, et. al., 2008).
Banyak sintesis senyawa kompleks yang telah dilakukan menghasilkan senyawa antara sebagai katalis yang dapat membantu dalam reaksi-reaksi kimia. Salah satu senyawa yang dapat digunakan dalam sintesis kompleks adalah ligan yang berasal dari basa Schiff, dimana senyawa kompleks yang terbebtuk merupakan salah satu senyawa antara yang dapat digunakan untuk bermacam penerapan ilmu, seperti dalam ilmu biologi, klinik dan analitik. Kerja dan aktivitas obat menunjukkan kenaikan setelah dijadikan logam-logam transisi terkhelat yang ternyata lebih baik daripada hanya menggunakan senyawa organik (Sembiring Z., 2008).
C.    Alat dan Bahan


  1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah sebagai berikut :
v Erlenmeyer 100 mL
v Gelas kimia
v Pipet ukur
v Filler
v Batang pengaduk
v Hot plate
v Corong
v Tabung reaksi
v Kertas saring
  1. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah sebagai berikut :
v K2CrO4
v KOH
v Es batu
v Garam
v Larutan H2O2 30% dan 3%
v Etanol
v Aquades
v Dietil eter
v H2SO4 encer
  UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI (file doc.) KLIK DISINI 

No comments: