Tuesday 23 April 2013

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM: AKTIVITAS ENZIMATIS MIKROBA



AKTIVITAS ENZIMATIS MIKTOBA
I.         TUJUAN
Adapun tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui beberapa teknik uji aktivitas enzimatik.

II.       PRINSIP DASAR
Amilase merupakan enzim yang mampu memecah molekul-molekul pati dan glikogen, sehingga  banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti indusri tekstil, deterjen dan gula cair non tebu. Hingga saat ini kebutuhan akan enzim amilase di Indonesia belum dapat dipenuhi sehingga masih harus diimpor. Padahal, mikrobia lokal terseleksi dapat digunakan sebagai penghasil enzim. Beberapa jenis mikrobia dari kelompok bakteri, kapang dan khamir dilaporkan sebagai penghasil amilase, di antaranya kapang Aspergillus spp., serta khamir Endomyces sp. Dan Saccharomycopsis fibuligera (Naiola, 2008).
Bakteri potensial yang akhir-akhir ini banyak digunakan untuk memproduksi enzim amilase pada skala industri, antara lain: Bacillus licheniformis dan B. Stearothermophillus. Penggunaan B. stearothermophillus lebih disukai karena mampu menghasilkan enzim yang bersifat termostabil sehingga menekan biaya produksi (Lestari et al., 2001). Hingga saat ini kebutuhan akan enzim amilase di Indonesia belum dapat dipenuhi, sehingga masih harus diimpor. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini untuk mendapatkan mikrobia lokal yang potensial sebagai penghasil amilase (Naiola, 2008).
Pada uji katalase, perbedaan kuantitas oksigen yang dilepaskan diduga berkaitan dengan tebal tipisnya selaput lendir yang menyelimuti permukaan sel. Tebal tipisnya selaput lendir akan mempengaruhi penetrasi H2O2 ke dalam sel. Sebagian besar isolat yang diperoleh menunjukkan sifat katalase positif (Wedhastri, 2002). Tujuan uji katalase adalah untuk mengetahui sifat bakteri dalam menghasilkan enzim katalase. Cara kerja dari uji katalase yaitu larutan H2O2 3% diteteskan pada obyek, kemudian suspensikan koloni bakteri dengan ose (Yusuf, 2009).
Amilase merupakan enzim yang penting dalam bidang pangan dan bioteknologi. Amilase merupakan enzim yang mengkatalisis reaksi hidrolisis pati menjadi gulagula sederhana. Amilase mengubah karbohidrat yang merupakan polisakarida menjadi maltosa (alfa dan beta) ataupun glukosa (glukoamilase). Amilase dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti tanaman, binatang dan mikroorganisme. Saat ini sejumlah enzim amilase telah diproduksi secara komersial. Penggunaan mikroba dianggap lebih prosepektif karena mudah tumbuh, cepat menghasilkan dan kondisi lingkungan dapat dikendalikan (Anam, 2010). Bakteri R. solanacearum mempunyai reaksi negatif terhadap hidrolisis pati, gelatin, arginin dan  produksi levan, dan bereaksi positif terhadap uji katalase, oksidase, akumulasi PHB, dan denitrifikasi. Isolat bakteri patogen dapat tumbuh pada NaCl 0−2% dengan pH 4−8,50 dan suhu 13−37oC, tetapi tidak dapat tumbuh pada suhu 41oC. Jika bakteri ditumbuhkan pada medium YPA ditambah tetrazolium salt dan diinkubasi selama 24 jam maka akan terlihat koloni berwarna putih, fluidal dengan pusat koloni berwarna merah jambu. Tipe koloni ini merupakan koloni R. solanacearum virulen (Nasrun dan Nuryani, 2007).
UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI (file doc.) KLIK DISINI

No comments: