Monday 8 April 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II: PEMBUATAN KALIUM MERKURI IODIDA K2HgI4.2H2O



PEMBUATAN KALIUM MERKURI IODIDA
K2HgI4.2H2O
A.    Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui tehnik dan cara pembuatan kalium merkuri iodida (K2HgI4.2H2O).
B.    Landasan Teori
Air raksa atau merkuni (Hg) merupakan suatu bahan kimia yang diperlukan dan dipakai oleh banyak industri seperti industri cat, pestisida, farmasi serta dipakai sebagai bahan campuran  tumpatan gigi yaitu amalgam. Amalgam sebagai bahan tumpatan gigi geligi terutama gigi bagian posterior masih banyak dipergunakan, baik di dalam maupun di mar negeri karena mempunyai berbagai keuntungan yang tidak dipunyai bahan tumpatan lain-nya antara lain dalam hal kekuatan menahan daya kunyah, ekonomis, mempunyai masa kadaluarsa yang panjang serta teknik manipulasi yang mudah. Meskipun demikian, pemakaian amalgam sebagai bahan tumpatan gigi mempunyai risiko terjadinya pencemaran air raksa terutama bila cara penanganannya kurang baik (Yusuf, 1996).
Air raksa termasuk salah satu logam berat, dengan berat molekul tinggi. Dalam kadar rendah, logam berat ini umumnya sudah beracun bagi tum­buhan dan hewan, termasuk manusia. Beberapa logam berat lainnya adalah magnesium (Mg), timbal (Pb), tembaga (Cu), kromium (Cr), dan besi (Fe). Air raksa (Hg) diperlukan untuk pertumbuhan kehidup-an biologis, tetapi dalam jumlah berlebihan akan bersifat racun. Oleh karena itu, keberadaan logam berat perlu mendapat pengawasan, terutama dari segi jumlah kandungannya di dalam air Air raksa dalam kondisi temperatur kamar berbentuk zat cair, bila terjadi kontak dengan logam emas akan membentuk larutan padat (Sevruykov drr., 1960). Larutan padat biasa disebut amalgam, yaitu merupakan paduan antara air raksa dengan beberapa logam (emas, perak, tembaga, timah, dan seng) (Widodo, 2008).
Kalium Iodida sebagai bahan aktif lebih stabil terhadap lingkungannya, sehingga dapat mencegah pengurangan konsentrasi Iod yang terjadi apabila sediaan itu disimpan atau dipanaskan. Mikrokapsul dibuat dengan mencampurkan amilum beras dengan larutan Kalium Iodida 5%, dan kemudian disalut dengan protein putih telur dengan konsentrasi yang bervariasi dari 15%, 20% dan 25%. Kemudian ditambahkan 10,0 ml aquades pada mikrokapsul dan disimpan selama 15 menit pada suhu kamar dan pada suhu 45o C, 60o C dan 100o C. Konsentrasi iodium yang terjadi dianalisis secara spektrofotometer dengan panjang gelombang 420 nm. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin besar kadar protein putih telur yang ditambahkan maka semakin tinggi iodium yang terjerat, dan mikrokapsul yang dibuat dengan 20% dan 25% protein putih telur dapat mencegah penurunan kadar iodium selama penyimpanan (Sulaiman et al., 1998).
Kristal adalah benda padat yang mempunyai permukaan-permukaan datar. Karena banyak zat padat seperti garam, kuarsa, dan salju ada dalam bentuk-bentuk yang jelas simetris, telah lama para ilmuwan menduga bahwa atom, ion ataupun molekul zat padat ini juga tersusun secara simetris (Syahbatini, 2009).

C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam  praktikum  ini adalah :
1.     Alat
B  Gelas kimia
B  Pipet ukur 100 mL
B  Gelas kimia 100, 250 mL
B  Corong
B  Pemanas
B  Batang pengaduk
B  Cawan Petri
B  Kertas saring
B  Filler
B  Erlenmeyer 100 mL
2.     Bahan
B  Kalium iodida
B  HgCl2
B  Aquades
            B Kertas saring

 UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI (file doc.) KLIK DISINI 

No comments: