Monday, 8 April 2013

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II: KEKUATAN ASAM DALAM MEDIUM AIR



KEKUATAN ASAM DALAM MEDIUM AIR
A.    TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan ini yaitu untuk menentukan konstanta disosiasi asam, Ka sebagai ukuran kekuatan asam.

B.    LANDASAN TEORI
Suatu asam protonik akan memberikan H+ ke air dan menghasilkan ion H3O+ Kekuatan asam dilarutan encer dalam pelarut air diperkirakan dari konstanta kesetimbangan Ka.

Untuk kesetimbangan disosiasi: HA+H2O = H3O+ + A-
Namun biasanya lebih mudah untuk menggunakan:
pKa = -log Ka, mirip dengan pH = -log [H3O+].
Asam dengan pKa <0 diklasifikasikan asam kuat, dan asam dengan pKa>0  diklasifikasikan asam lemah.  Basa konjugasi dari asam kuat adalah basa lemah (Saito, 2009).
Kimia asam basa menjadi inti kimia sejak dari zaman kuno sampai zaman modern kini, dan memang sebagian besar kimia yang dilakukan di laboratorium di zaman dulu adalah kimia asam basa. Ketika kimia mulai menguat di bidang studi teoritisnya di akhir abad ke-19, topik pertama yang ditangani adalah kimia asam basa. Akibat dari serangan teoritis ini, kimia menjadi studi yang sangat kuantitatif. Jadi, bab ini sangat kuantitatif dibanding bab lain. Dalam bab, konsep penting seperti konsentrasi ion hidrogen, konstanta ionisasi, hidrolisis, kurva titrasi, larutan buffer, dan indikator akan didiskusikan. Konsep ini sangat mendasar dalam kimia, dan sukar bagi Anda mempelajari kimia kimia tanpa konsep ini.
Sebagian besar bahan kimia yang umum kita jumpai adalah asam dan basa. Namun, hanya belakangan ini saja kimiawan dapat menyimpan dan menggunakan dengan bebas berbagai asam basa dalam raknya di laboratorium (Takeuchi, 2008).
Ketika asam dilarutkan dalam air, sebuah proton (ion hidrogen) ditransferkan ke molekul air untuk menghasilkan ion hidroksonium dan sebuah ion negatif tergantung pada asam yang anda pakai.
Pada kasus yang umum
Reaksi tersebut reversibel, tetapi pada beberapa kasus, asam sangat baik pada saat memberikan ion hidrogen yang dapat kita fikirkan bahwa reaksi berjalan satu arah. Asam 100% terionisasi (Clark, 2007).
Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air. Namun demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun netral. Sifat garam bergantung pada jenis komponen asam dan basanya. Garam dapat terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat, asam lemah dengan basa kuat, asam kuat dengan basa lemah, atau asam lemah dengan basa lemah. Jadi, sifat asam basa suatu garam dapat ditentukan dari kekuatan asam dan basa penyusunnya. Sifat keasaman atau kebasaan garam ini disebabkan oleh sebagian garam yang larut bereaksi dengan air. Proses larutnya sebagian garam bereaksi dengan air ini disebut hidrolisis (hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian) (Miladi, 2010).
Kekuatan asam basa berguna untuk mempertimbangkan reaksi asam-basa sebagai suatu kompetisi terhadap proton. Dai sudut pandang ini dapat disusun asam dan basa berdasarkan kekuatan relatifnya. Asam yang lebih kuat adalah asam yang melepaskan protonnya lebih mudah daripada asam lainnya. Hal ini serupa, basa kuat adalah basa yang dapat menarik proton lebih kuat dari yang lainnya.
Suatu asam atau basa dikaakan kuat apabila terionisasi sempurna di dalam air. kekuatan asam bergantung pada bagaimana proton H+ secara mudah dari ikatan H--X dalam spesi asam (Sumartini, 2007).
*
C.    ALAT DAN BAHAN
1.     Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :
     1 set pH-meter dilengkapi dengan elektroda gelas
*     Erlenmeyer 125 mL 3 buah
*     Buret ukuran 50 mL
*     Pipet ukur
*     Filler
*     Pipet tetes
*     Labu ukur 250 mL, 100 mL
*     Statif
*     Klem
*     Botol semprot
*     Timbangan analitik
2.     Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :
*     Larutan 0,2 M KNO3
*     Larutan 0,5 M NaOH
*     Larutan 0,2 M HCOOH
*     Larutan 0,2 M CH3COOH
*     Larutan  0,2 M C2H5COOH
*     Kristal asam oksalat H2C2O4. 2H2O
*     Aquades

UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI (file doc.) KLIK DISINI 

No comments: