KEKUATAN ASAM
DALAM MEDIUM AIR
A. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan ini yaitu untuk menentukan
konstanta disosiasi asam, Ka sebagai ukuran kekuatan asam.
B.
LANDASAN TEORI
Suatu asam protonik akan memberikan H+ ke air dan
menghasilkan ion H3O+. Kekuatan asam dilarutan encer dalam pelarut air diperkirakan dari
konstanta kesetimbangan Ka.
Untuk kesetimbangan disosiasi:
HA+H2O = H3O+ + A-
Namun biasanya lebih mudah untuk
menggunakan:
pKa =
-log Ka, mirip dengan pH = -log [H3O+].
Asam
dengan pKa <0 diklasifikasikan asam kuat, dan asam
dengan pKa>0 diklasifikasikan asam lemah. Basa
konjugasi dari asam kuat adalah basa lemah (Saito, 2009).
Kimia asam basa menjadi inti kimia sejak dari zaman kuno
sampai zaman modern kini, dan memang sebagian besar kimia yang dilakukan di
laboratorium di zaman dulu adalah kimia asam basa. Ketika kimia mulai menguat
di bidang studi teoritisnya di akhir abad ke-19, topik pertama yang ditangani
adalah kimia asam basa. Akibat dari serangan teoritis ini, kimia menjadi studi
yang sangat kuantitatif. Jadi, bab ini sangat kuantitatif dibanding bab lain.
Dalam bab, konsep penting seperti konsentrasi ion hidrogen, konstanta ionisasi,
hidrolisis, kurva titrasi, larutan buffer, dan indikator akan didiskusikan.
Konsep ini sangat mendasar dalam kimia, dan sukar bagi Anda mempelajari kimia
kimia tanpa konsep ini.
Sebagian besar bahan kimia yang umum kita jumpai adalah asam
dan basa. Namun, hanya belakangan ini saja kimiawan dapat menyimpan dan menggunakan
dengan bebas berbagai asam basa dalam raknya di laboratorium (Takeuchi, 2008).
Ketika asam dilarutkan dalam air, sebuah proton (ion
hidrogen) ditransferkan ke molekul air untuk menghasilkan ion hidroksonium dan
sebuah ion negatif tergantung pada asam yang anda pakai.
Pada
kasus yang umum
Reaksi tersebut reversibel, tetapi pada beberapa kasus, asam
sangat baik pada saat memberikan ion hidrogen yang dapat kita fikirkan bahwa
reaksi berjalan satu arah. Asam 100% terionisasi (Clark, 2007).
Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan
menghasilkan garam dan air. Namun demikian, garam dapat bersifat asam, basa
maupun netral. Sifat garam bergantung pada jenis komponen asam dan basanya.
Garam dapat terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat, asam lemah dengan basa
kuat, asam kuat dengan basa lemah, atau asam lemah dengan basa lemah. Jadi,
sifat asam basa suatu garam dapat ditentukan dari kekuatan asam dan basa
penyusunnya. Sifat keasaman atau kebasaan garam ini disebabkan oleh sebagian
garam yang larut bereaksi dengan air. Proses larutnya sebagian garam bereaksi
dengan air ini disebut hidrolisis (hidro yang berarti air dan lisis
yang berarti peruraian) (Miladi,
2010).
Kekuatan
asam basa berguna untuk mempertimbangkan reaksi asam-basa sebagai suatu
kompetisi terhadap proton. Dai sudut pandang ini dapat disusun asam dan basa
berdasarkan kekuatan relatifnya. Asam yang lebih kuat adalah asam yang
melepaskan protonnya lebih mudah daripada asam lainnya. Hal ini serupa, basa
kuat adalah basa yang dapat menarik proton lebih kuat dari yang lainnya.
Suatu
asam atau basa dikaakan kuat apabila terionisasi sempurna di dalam air.
kekuatan asam bergantung pada bagaimana proton H+ secara mudah dari ikatan H--X
dalam spesi asam (Sumartini, 2007).
C.
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :
1
set pH-meter dilengkapi dengan elektroda gelas
Erlenmeyer
125 mL 3 buah
Buret
ukuran 50 mL
Pipet
ukur
Filler
Pipet
tetes
Labu
ukur 250 mL, 100 mL
Statif
Klem
Botol
semprot
Timbangan
analitik
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :
Larutan
0,2 M KNO3
Larutan
0,5 M NaOH
Larutan
0,2 M HCOOH
Larutan
0,2 M CH3COOH
Larutan 0,2 M C2H5COOH
Kristal
asam oksalat H2C2O4. 2H2O
Aquades
UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI (file doc.) KLIK DISINI
No comments:
Post a Comment