DESTILASI SEDERHANA
A.
Tujuan
Tujuan percobaan ini
yaitu untuk mengetahui prinsip dasar proses destilasi secara sederhana.
B.
Landasan
Teori
Sebelum membahas lebih lanjut tentang destilasi kita
akan mencoba menelusuri terkebih dulu sejarah destilasi tersebut. Pertama kali
destilasi dikenalkan oleh seorang kimiawan Babilonia di Mesopotamia pad
millennium ke-2 sebelum masehi. Namun untk industri dibawa oleh kimiwan muslim
dalam proses mengisolasi ester untuk membuat parfum. Pada abad ke-8 kimiawan
muslim juga berhasil mendapatkan substan kimia yang benar-benar murni melalui
proses destilasi. Pada tahun 800-an ahli kimia Persia, Jabir ibnu Hayam menjadi
insprasi dalam destilasi skala mikro, karena penemuannya di bidang destilasi
yang masih dipakai sampai sekarang. Petroleum pertama kali di dsetilasi oleh
kimiawan muslim yang bernama Al-Razi pada abad ke-9, untuk destilasi karosin/
minyak tanah pertama ditemukan oleh Avicenna pada awal abad ke-11 (http://en.wikipedia/wiki/destilasi).
Destilasi
secara umum merupakan suatu proses pemisahan komponen didalam zat cair pada
suhu didihnya. Campuran zat cair yang akan dipisahkan dididihkan dan uap yang
terbentuk diembunkan didalam kondenser. Destilasi ada beberapa macam, destilasi
biasa, destilasi dengan reflux dan destilasi dengan uap. Pemisahan komponen
dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap komponen dalam campuran.
Tekanan cairan diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan cairan
untuk berubah menjadi uap. Jika suhu cairan dinaikkan , tekanan uap cairan akan
naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfir. Pada keadaan ini
cairan akan mendidih, suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan
atmosfir dinamakan titik didih. Jika campuran dididihkan, komposisi uap diatas
cairan tidak sama dengan komposisi pada cairan, uap akan kaya dengan senyawa
yang lebih volatil atau komponen yang mempunyai titik didih lebih rendah. Jika
uap didinginkan akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa
yang terdapat pada uap. Jika suhu relatif tetap destilat akan mengandung
senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran zat cair (Yudhi, et al.,
2007).
Destilasi
merupakan suatu metode pemisahan campuran larutan dengan menggunakan fase uap
yang kemudian diembunkan menjadi suatu larutan murni. Destilasi dapat digunakan
untuk memisahkan dua buah campuran atau lebih terhadap larutan non volatil.
Karena sifat larutan yang selalu terdapat uap diatas cairan, sehingga
berdasarkan hal tersebut maka dengan proses pemisahan dapat dilakukan untuk
memperoleh destilat dengan melihat perbedaan titik didih dalam campuran, dimana
larutan volatil cenderung lebih cepat mendidih daripada larutan non volatil (Marsal,
et al., 2008)
Salah satu cara untuk
mengerjakan destilasi yaitu dengan cara mengurangi tekanan pada temperatur yang
tetap. Tetapi yang lebih umum adalah mendestilasi pada tekanan tetap dengan
menaikkan temperatur. Jika dalam destilasi sederhana sederhana, uapnya diambil
dan dikondensasi, maka suatu metode destilasi terfraksi dilakukan dengan jalan
berulang-ulang secara berurutan. Dengan cara demikian akan dihasilkan yang jauh
lebih murni dibandingkan dengan destilat sederhana (Atkins, 1994).
Cara yang umum dipakai dalam
melukiskan hasil destilat adalah dengan menggambarkan kurva destilat. Dimana
komposisi titik didih atau sifat-sifat fisika lain dari destilat digambarkan
terhadap jumlah destilat. Pemisahan yang sempurna akan diperoleh pada kurva
yang mempunyai sudut yang tajam. Hal ini memungkinkan untuk campuran yang mudah
dipisahkan oleh peralatan yang efektif. Keadaan ketajaman pembelokan memberikan
gambaran pendekatan tentang ketajaman pemisahan (Anwar, 1994).
Tekanan uap kompleks murni
suatu larutan ideal biasanya berbeda dan arena alasan ini maka larutan memilki
komposisi berbeda dengan fasa uapnya yang berkesetimbangan dengannya. Suatu
cairan dapat diuapkan dengan berbagai cara. Yang paling mudah mendidihkannya
sampai menguap dan komposisi akhirnya akan sampai dengan cairan asalnya. Sudah
jelas bahwa campuran mendidih pada suatu kisaran suhu, tidak pada satu suhu Tb
sebagaimana pada cairan murni. Alternatifnya dikumpulkan dan diembunkan
kembali. Cairan yang dihasilkan akan lebih kaya dengan komponen 1 dibandingkan
larutan asalnya. Larutan non ideal dapat menunjukkan prilaku yang lebih rumit.
Campuran yang menunjukkan penyimpangan negatif besar dari hukum Raoult (yaitu
jika gaya tarik
zat terlarut-terlarut sangat kuat) akan memiliki titik didih maksimum (Suminar,
1994).
Titik didih
yang berasal dari sebuah benda cair merupakan suhu dimana benda tersebut akan
mengalami perubahan wujud menjadi benda gas. Ketika dipandang dari sisi yang
berlawanan (cair menjadi padat) disebut titik beku. Perlu diketahui bahwa, pada
sebagian besar benda memiliki titik didih yang berbeda bahkan ada beberapa
subtansi yang memiliki titik didih yang sangat jauh berbeda, contohya etanol
dan air dimana etanol mendidih pada suhu 58oC dan air mendidihpada
suhu 100oC (http://id.wikipedia.org/wiki/titik_didih).
C.
Alat dan
Bahan
- Alat
-
1 Set Alat Destilasi
-
Statif dan Klem
-
Gelas Ukur
-
Etanol
-
Akuades
-
Vaselin
- tissueUNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI (file doc.) KLIK DISINI
No comments:
Post a Comment