K2HgI4.2H2O
A. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui tehnik dan cara pembuatan kalium merkuri iodida (K2HgI4.2H2O).
B. Landasan Teori
Air
raksa atau merkuni (Hg) merupakan suatu bahan kimia yang diperlukan dan dipakai
oleh banyak industri seperti industri cat, pestisida, farmasi serta dipakai
sebagai bahan campuran tumpatan gigi
yaitu amalgam. Amalgam sebagai bahan tumpatan gigi geligi terutama gigi bagian
posterior masih banyak dipergunakan, baik di dalam maupun di mar negeri karena
mempunyai berbagai keuntungan yang tidak dipunyai bahan tumpatan lain-nya
antara lain dalam hal kekuatan menahan daya kunyah, ekonomis, mempunyai masa
kadaluarsa yang panjang serta teknik manipulasi yang mudah. Meskipun demikian,
pemakaian amalgam sebagai bahan tumpatan gigi mempunyai risiko terjadinya
pencemaran air raksa terutama bila cara penanganannya kurang baik (Yusuf,
1996).
Air raksa termasuk
salah satu logam berat, dengan berat molekul tinggi. Dalam kadar rendah, logam
berat ini umumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan hewan, termasuk manusia.
Beberapa logam berat lainnya adalah magnesium (Mg), timbal (Pb), tembaga (Cu),
kromium (Cr), dan besi (Fe). Air raksa (Hg) diperlukan untuk pertumbuhan kehidup-an
biologis, tetapi dalam jumlah berlebihan akan bersifat racun. Oleh karena itu,
keberadaan logam berat perlu mendapat pengawasan, terutama dari segi jumlah
kandungannya di dalam air Air raksa dalam kondisi temperatur kamar berbentuk
zat cair, bila terjadi kontak dengan logam emas akan membentuk larutan padat
(Sevruykov drr., 1960). Larutan padat biasa disebut amalgam, yaitu
merupakan paduan antara air raksa dengan beberapa logam (emas, perak, tembaga,
timah, dan seng) (Widodo,
2008).
Kalium Iodida sebagai bahan
aktif lebih stabil terhadap lingkungannya, sehingga dapat mencegah pengurangan
konsentrasi Iod yang terjadi apabila sediaan itu disimpan atau dipanaskan.
Mikrokapsul dibuat dengan mencampurkan amilum beras dengan larutan Kalium
Iodida 5%, dan kemudian disalut dengan protein putih telur dengan konsentrasi
yang bervariasi dari 15%, 20% dan 25%. Kemudian ditambahkan 10,0 ml aquades
pada mikrokapsul dan disimpan selama 15 menit pada suhu kamar dan pada suhu 45o
C, 60o C dan 100o C. Konsentrasi iodium yang terjadi
dianalisis secara spektrofotometer dengan panjang gelombang 420 nm. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa semakin besar kadar protein putih telur yang
ditambahkan maka semakin tinggi iodium yang terjerat, dan mikrokapsul yang
dibuat dengan 20% dan 25% protein putih telur dapat mencegah penurunan kadar
iodium selama penyimpanan (Sulaiman et al., 1998).
Kristal adalah benda padat
yang mempunyai permukaan-permukaan datar. Karena banyak zat padat seperti
garam, kuarsa, dan salju ada dalam bentuk-bentuk yang jelas simetris, telah
lama para ilmuwan menduga bahwa atom, ion ataupun molekul zat padat ini juga
tersusun secara simetris (Syahbatini, 2009).
C. Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.
Alat
B
Gelas kimia
B Pipet
ukur 100 mL
B Gelas
kimia 100, 250 mL
B Corong
B Pemanas
B Batang
pengaduk
B Cawan
Petri
B Kertas
saring
B Filler
B Erlenmeyer
100 mL
2.
Bahan
B Kalium
iodida
B HgCl2
B Aquades
B Kertas saringUNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI (file doc.) KLIK DISINI
No comments:
Post a Comment