PEMBUATAN
MEDIA
I.
TUJUAN
Adapun tujuan praktikum ini
yaitu untuk mengetahui cara
pembuatan media pertumbuhan bakteri
II.
PRINSIP
DASAR
Berdasarkan literatur, waktu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan miselia dalam media cair relatif
lebih cepat (Suriawiria, 2001), resikn kontaminasi lebih kecil, dan lebih mudah
dikembangkan pada skala yang lebih besar. Fujii dan kawan-kawan, pada tahun
1978 melaporkan bahwa miselia memiliki kandungan dan kegunaan yang hampir sama
dengan tubuh buah, yaitu dalam ha1 aktivitas antitumornya. Mengingat kegunaan
yang hampir sama tersebut akan menguntungkan apabila tubuh bnah dapat
disubstitusi dengan miselianya (Erma, et
al., 2003)
Sebelum dipakai
dalam uji antibakteri, bakteri S. aureus dan E. coli yang akan
dipakai harus diregenerasi terlebih dahulu ( umur 24 – 48 jam). Langkah pertama
yang dilakukan adalah membuat biakan agar miring yaitu menggoreskan biakan dari
stok bakteri ke media Nutrient Agar (NA) miring yang masih baru.
Kemudian diinkubasi pada suhu 37 oC selama 24 jam. Biakan
tersebut merupakan aktivitas awal dari stok bakteri yang telah disimpan pada
suhu 4 – 5 oC. Dari biakan tersebut diambil satu ose untuk setiap
bakteri uji ( S. aureus dan E. coli) dan diinokulasikan ke dalam
100 mL Nutrient Broth (NB) steril pada erlemeyer ukuran 250 mL.
Selanjutnya erlemeyer tersebut diinkubasi di dalam inkubator bergoyang (shaker)
dengan kecepatan 150 rpm (Nufailah, et al., 2008).
Setiap jamur yang tumbuh diinokulasikan
pada media PDA menggunakan ose, kemudian diinkubasi selama 3x24 jam pada suhu
kamar. Setiap jamur yang tumbuh diinokulasikan kembali dengan cara memindahkan
pada media PDA yang mengandung inulin 1% pH 5,0. Koloni dan miselium yang telah
terpisah diamati bentuk dan ukuranya secara makroskopis dan mikroskopis serta
dilakukan foto mikroskop. Biakan murni ini sebagai isolat dipindahkan ke agar
miring (PDA ditambahkan dengan 1% inulin) dengan pH 5,0 untuk disimpan dan
dipelihara sebagai kultur stok. Semua biakan murni yang didapat di tentukan
genus atau spesiesnya berdasarkan bentuk dan ukuran koloninya (Saryono, et al., 2007)
Media padat terbuat dari plat\ agar
ampisillin atau plat agar ampisillin-tetrasiklin yang mengandung biakan
permanen beku atau liofilisat yang disuspensikan lebih dahulu. Media cair terbuat
dari Nutrient Broth oxoid nomer.2 sebanyak 25 gram dilarutkan dalam 1 liter air
kemudian disterilkan dalam autoklave 121 0C selama 20 menit. Biakan
dengan media padat diinkubasai pada suhu 370C selama 48 jam
sedangkan media cair diinkubasi pada inkubator kocok dengan suhu 370C selama 24
jam. Bakteri yang dibiakkan pada media cair diuji konfirmasi genotip untuk
memastikan bahwa galur bakteri yang digunakan memenuhi syarat (Suprastiwi,
2005).
Metode penentuan angka mikroba terdiri
dari (a) penetuan angka mikroba total dimana dengan cara ini tidak dapat
dibedakan antara mikroba yang hidup dengan sel mikroba yang sudah mati, (b)
penetuan angka mikroba yang hidup karena mikroorganisme mempunyai kecenderungan
untuk membentuk koloni yang dapat diamati secara visual, (c) penetuan massa sel
melalui kekeruhan media biakan maupun melalui kadar nitrogen dan (d) penetuan
aktifitas biokimia sel (Saptarni, 2007).
Pertumbuhan M. aeruginosa pada media padat menggunakan beberapa metode, yaitu cawan sebar, cawan gores, dan agar-agar lapis ganda (double layer). Pembuatan agar-agar lapis ganda dilakukan dengan menuangkan 5 ml kultur M. aeruginosa ke dalam 100 ml media. Konsentrasi agar-agar pada lapisan bawah bervariasi antara 1-2%, sedangkan untuk lapisan atas 0.5-1%. Penyimpanan kultur M. aeruginosa dilakukan pada suhu ruang dan diberi perlakuan terang dengan 4 lampu fluoresen 18 watt (Philips) yang menghasilkan +1000 lux cahaya (Racmahdi, 2008).
Pertumbuhan M. aeruginosa pada media padat menggunakan beberapa metode, yaitu cawan sebar, cawan gores, dan agar-agar lapis ganda (double layer). Pembuatan agar-agar lapis ganda dilakukan dengan menuangkan 5 ml kultur M. aeruginosa ke dalam 100 ml media. Konsentrasi agar-agar pada lapisan bawah bervariasi antara 1-2%, sedangkan untuk lapisan atas 0.5-1%. Penyimpanan kultur M. aeruginosa dilakukan pada suhu ruang dan diberi perlakuan terang dengan 4 lampu fluoresen 18 watt (Philips) yang menghasilkan +1000 lux cahaya (Racmahdi, 2008).
No comments:
Post a Comment