BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bahan bakar atau energi yang disimpan dalam
jaringan tanaman adalah pati, sedangkan dalam jaringan hewan adalah glikogen.
Baik pada tanaman maupun hewan, cadangan energi dapat pula disimpan dalam bentuk
lemak atau minyak. Dalam tanaman, lemak dan minyak dibuat dari karbohidrat
(misalnya buah-buahan yang masak patinya akan menurun dan lemaknya meningkat).
Pada tubuh hewan pun, lemak dibuat dari karbohidrat (contoh : seekor babi yang
kegemukan karena makan makanan yang sebagian besar tersusun dari karbohidrat).
Namun, berbeda dengan tanaman, hewan juga bisa menyimpan lemak dalam tubuhnya
dalam bentuk “lemak ingested”.
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh
masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan
merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan
perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk
membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya
Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).
Apabila didalam tubuh mengalami kelebihan
kolesterol, akan dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah yang berakibat
stroke dan bahkan serangan jantung. Oleh sebab itu pada percobaan ini dilakukan
penentuan kandungan kolesterol pada otak sapi berdasarkan fraksi-fraksinya
dengan cara ekstraksi. Agar dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengkonsumsi
makanan dalam rangka menjaga kesehatan.
B.
Permasalahan
Permasalahan
pada percobaan ini yaitu bagaimana cara mengkarakterisasi fraksi I, II dan III
melalui uji Salkowski, uji Lieberman-Buchard, uji kromatografi kertas, uji bilangan iod dan uji bilangan penyabunan?
C.
Tujuan
Percobaan
ini bertujuan untuk mengkarakterisasi fraksi I, II dan III melalui uji
Salkowski, uji Lieberman-Buchard, uji kromatografi kertas, uji bilangan iod dan uji bilangan penyabunan.
D.
Manfaat
dapat mengkarakterisasi
fraksi I, II dan III melalui uji Salkowski, uji Lieberman-Buchard, uji
kromatografi kertas, uji bilangan iod
dan uji bilangan penyabunan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lemak terdiri dari
unsur C, H dan 0 yang mempunyai sifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
bahan organik misalnya Ether, Petroleum Spirit, Heksan, Kloroform. Lemak juga mempunyai
fungsi sebagai pelarut vitamin-vitamin A dan D, E dan K. Lemak dan minyak
secara kimiawi merupakan bagian terbesar dari kelompok Lipida, yang umumnya
berupa Trigliserida. Trigliserida ini merupakan hasil dari reaksi satu molekul
Gliserol dengan tiga molekul Asam Lemak (ketiganya dapat berbeda) yang
membentuk reaksi satu molekul Trigliserida dan tiga molekul air.
Reaksi pembentukan lemak :
(Darmasih,
1997).
Lipid adalah zat
yang termasuk senyawa heterogen yang terdapat dalam jaringan tanaman dan hewan,
mempunyai sifat tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut organik seperti
ether, kloroform dan benzena. Salah satu kelompok yang berperan penting dalam
nutrisi adalah lemak dan minyak. Lemak tersimpan dalam tubuh hewan, sedangkan
minyak tersimpan dalam jaringan tanaman sebagai cadangan energi (Abun, 2009).
Semua asam lemak bersifat hidrofobik (takut air), sedangkan gliserol dengan
atom oksigennya lebih bersifat hidrofilik (suka air), karena oksigen dapat
membentuk ikatan hidrogen dalam molekul air. Pada atom karbon gliserol yang
tidak mengikat asam lemak akan berasosiasi dengan molekul lain yang bersifat
hidrofilik karena molekul tersebut bermuatan listrik atau mengandung banyak
atom oksigen. Molekul yang mengandung bagian hidrofilik dan hidrofobik yang
jelas ini disebut molekul-molekul amfipatik (Haryati, 2003).
Lemak jenuh
dikaitkan dengan kadar kolesterol darah yang tinggi. Kolesterol biasanya
dijumpai pada membran sel penyusun tubuh. Jika kadar kolesterol darah terlalu
tinggi, maka kelebihannya akan ditimbun di lapisan dalam pembuluh darah.
Timbunan kolesterol dalam dinding pembuluh darah akan menghambat pasokan darah
ke organ-organ tubuh dan juga meningkatkan tekanan darah (nutrien dan
pencernaan). Kolesterol darah yang berlebihan dapat mengakibatkan penyempitan
dan penyumbatan pembuluh darah yang kemudian dapat menyebabkan penyakit
jantung (Irawan et al, 2008).
Lemak dan minyak
adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa
organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik non-polar,misalnya dietil eter (C2H5OC2H5),
kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya, lemak dan minyak
dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan minyak
mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut tersebut. Hasil hidrolisis lemak
dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol (Herlina dan Ginting, 2002).
Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis
lipid yang menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari
beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini
timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah
karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke.
Struktur dasar dari kolesterol
(Nugroho, 2000)
Lemak pada biji kedelai
berupa lemak kasar yang terdiri dari trigliserida sebesar 90-95%, sedangkan
sisanya ialah fosfatida, asam lemak bebas dan sterol. Analisis lemak metode
Folch et al., 1957 dalam Sudarmadji
dkk., 1984 menggunakan kloroform-metanol sebagai pelarut, sehingga lemak yang
terlarut dari kedelai adalah trigliserida dan asam lemak. Ikatan ester
trigliserida pada kedelai oleh enzim lipase Rhizopus
dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak bebas (Septiani et al, 2004).
UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI (file doc.) KLIK DISINI
No comments:
Post a Comment