PENGENALAN
ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
I.
TUJUAN
Adapun tujuan praktikum ini yaitu meliputi :
1.
Untuk mengetahui
alat–alat yang digunakan dalam
mikrobiologi.
2.
Untuk mengetahui
dan memahami fungsi dan cara penggunaan
dari masing-masing alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi.
II.
PRINSIP
DASAR
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat,
prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang
berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,
hygrometer dan spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan
informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,barograph
( Moningka, 2008).
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan
mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang
bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula
yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi,
sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau
penentuan (Moningka,2008).
Laboratorium mikrobiologi sendiri merupakan laboratorium yang mempelajari,
menyimpan dan melakukan pelayanan dalam bidang mikrobiologi yang meliputi
bakteri, virus dan jamur. Fungsi utama laboratorium mikrobiologi, membantu
menegakkan diagnosis penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroba, melakukan
uji kepekaan serta penelitian-penelitian yang berkaitan dengan mikroba.
Sekalipun yang diuji atau diteliti adalah mikroba, namun sterilitas merupakan
hal yang mutlak pada pemeriksaan mikrobiologi. Tanpa adanya sterilitas maka
hasil yang diperoleh bukanlah kuman yang sesungguhnya namun kuman kontaminan.
Alat-alat yang steril namun tidak memperhatikan faktor lain, tidak menjamin
bebas dari kontaminasi. Salah satu cara untuk menjaga agar hasil pekerjaan di
laboratorium mikrobiologi tidak terkontaminasi, serta dapat melindungi pemeriksa
adalah dengan cara cuci tangan (Rachmawati,
et al., 2008).
Alat-alat yang digunakan untuk analisis mikrobiologi adalah mikropipet, tip
mikropipet, bunsen, vortex, inkubator, autoklaf, lemari es, tabung reaksi
bertutup, erlenmeyer 250 ml, tabung Durham, ose, cawan petri, dan stik hockey.
Alat-alat yang digunakan untuk analisis kimia adalah tabung katalase steril,
buret, cawan porselen, desikator, neraca analitik, oven, butirometer, tabung
sentrifuse, sentrifugator, water bath, glass wool, dan peralatan
gelas lainnya. Alat-alat yang digunakan untuk analisis fisik adalah pH meter,
refraktometer, dan laktodensitometer (Fathir, 2008).
Alat-alat dissecting set (scalpel, pinset, gunting), alat-alat dari gelas dan logam
dicuci dengan detergen dan dibilas dengan air bersih beberapa kali kemudian
dikeringanginkan. Kemudian alat-alat dissecting set (pinset, gunting, scalpel) disterilisasi dengan alkohol 96%
dan dibakar dengan nyala api spiritus setiap kali akan digunakan di LAF.
Alat-alat gelas ditutup aluminium foil, sedangkan alat-alat logam dan cawan
petri dibungkus dengan kertas payung, kemudian disterilkan dalam autoklaf
dengan suhu 1210C selama 20 menit. Laminair Air Flow disemprot dengan
alkohol 70% terlebih dahulu. Kemudian alat-alat yang dimasukkan ke dalam LAF
juga harus disemprot dengan alkohol 70% terlebih dahulu. Selanjutnya ruang
tanam disterilisasi dengan sinar UV selama 1 jam sebelum LAF digunakan, ketika
LAF digunakan maka sinar UV harus dimatikan. Saat LAF digunakan, maka blower
dihidupkan (Fitrianti, 2006).
No comments:
Post a Comment