KROMATOGRAFI KOLOM DAN LAPIS TIPIS
PEMISAHAN DAN PEMURNIAN β-KAROTEN DARI
EKSTRAK WORTEL
A.
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah diharapkan mahasiswa dapat
:
1.
Melakukan
teknik-teknik dasar kromatografi kolom dan lapis tipis pada proses isolasi dan
pemurnian senyawa bahan alam.
2.
Menjelaskan
perbedaan prinsip dasar kromatografi kolom dan lapis tipis.
B.
Landasan Teori
Wortel merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang
dapat digunakan untuk membuat bermacam-macam masakan. Umbi wortel juga dapat
memiliki kegunaan sebagai bahan obat-obatan untuk mengobati beberapa jenis
penyakit. Senyawa β-karoten pada tanaman wortel dapat menimbulkan kekebalan tubuh
terhadap penyakit tumor, menghambat penyebaran sel kanker, dan mengaktifkan
enzim pelawan kanker. Selain itu, senyawa karoten (pro-vitamin A) dapat
mencegah penyakit rabun senja. Umbi wortel juga mengandung alakloida akonitina
atau asetbencilakonin, benzoilakonina, akonina, dan neupelina (Cahyono, 2002).
Jenis senyawa karoten yang paling berlimpah di alam adalah β-karoten yang merupakan senyawa provitamin A, memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat. Senyawa antioksidan akan berinteraksi dalam tubuh manusia secara sinergis dengan senyawa antioksidan lain untuk melindungi kerusakan yang diakibatkan oleh reaksi oksidasi. Sebagai contoh, vitamin E dapat memproteksi molekul β-karoten dari peristiwa oksidasi (sparing effects) (Michel P.J. and Liñan-Cabello, M. 2000).
Pemisahan komponen secara kromatografi kolom dilakukan dalam suatu kolom yang diisi dengan fase stasioner dan cairan (pereaksi) sebagai fase mobil untuk mengetahui banyaknya komponen contoh yang keluar melalui kolom (Adnan 1997). Pengisian kolom dilakukan dengan memasukkan adsorben dalam bentuk larutan (slurry), dan partikelnya dibiarkan mengendap. Pemisahan komponen rimpang temu kunci secara kromatografi kolom bertujuan untuk mengetahui (Hayani, 2007).
Dalam kromatografi adsorbsi, digunakan zat padat sebagai adsorben yang bertindak sebagai fasa stasioner dan menggunakan zat cair sebagai fasa mobil. Permukaan partikel padat biasanya lebih aktif dari pada bagian dalamnya yang umum dikatakan mempunyai aktifitas permukaan. Bila partikel tersebut dimasukkan kedalam suatu larutan, permukaan partikel tadi mempunyai daya tarik baik pada zat-zat yang terlarut maupun pada zat pelarutnya. Silika gel mempunyai luas permukaan yang lebih besar, tetapi mempunyai aktifitas kimia yang lebih kecil dan lebih disukai untuk pemisahan senyawa-senyawa organik yang peka terhadap perubahan-perubahan karena aktifitas permukaan yang mempunyai sifat katalik (Adnan, 1997).
Jenis senyawa karoten yang paling berlimpah di alam adalah β-karoten yang merupakan senyawa provitamin A, memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat. Senyawa antioksidan akan berinteraksi dalam tubuh manusia secara sinergis dengan senyawa antioksidan lain untuk melindungi kerusakan yang diakibatkan oleh reaksi oksidasi. Sebagai contoh, vitamin E dapat memproteksi molekul β-karoten dari peristiwa oksidasi (sparing effects) (Michel P.J. and Liñan-Cabello, M. 2000).
Pemisahan komponen secara kromatografi kolom dilakukan dalam suatu kolom yang diisi dengan fase stasioner dan cairan (pereaksi) sebagai fase mobil untuk mengetahui banyaknya komponen contoh yang keluar melalui kolom (Adnan 1997). Pengisian kolom dilakukan dengan memasukkan adsorben dalam bentuk larutan (slurry), dan partikelnya dibiarkan mengendap. Pemisahan komponen rimpang temu kunci secara kromatografi kolom bertujuan untuk mengetahui (Hayani, 2007).
Dalam kromatografi adsorbsi, digunakan zat padat sebagai adsorben yang bertindak sebagai fasa stasioner dan menggunakan zat cair sebagai fasa mobil. Permukaan partikel padat biasanya lebih aktif dari pada bagian dalamnya yang umum dikatakan mempunyai aktifitas permukaan. Bila partikel tersebut dimasukkan kedalam suatu larutan, permukaan partikel tadi mempunyai daya tarik baik pada zat-zat yang terlarut maupun pada zat pelarutnya. Silika gel mempunyai luas permukaan yang lebih besar, tetapi mempunyai aktifitas kimia yang lebih kecil dan lebih disukai untuk pemisahan senyawa-senyawa organik yang peka terhadap perubahan-perubahan karena aktifitas permukaan yang mempunyai sifat katalik (Adnan, 1997).
C.
Alat Dan Bahan
1. Alat
Alat yang
digunakan dalam percobaan ini adalah :
- Satu set alat refluks
- Statif dan klem
- elektromantel
- Corong
- Evaporator
- Timbangan analitik
- Gelas kimia
- batang pengaduk
- kolom
- kayu penyodok
- chamber
- pipa kapiler
- pipet tetes
- lampu UV
- pensil
- penggaris
2. Bahan
Bahan yang
digunakan dalam percobaan ini adalah :
- wortel segar
- aseton
- n-heksan
- kloroform
- kertas saring
- kapas
- akuades
- serbuk silika gel
- plat KLT
No comments:
Post a Comment