PEMBUATAN KALIUM TETRAPEROKSOKROMAT (V)
K3[Cr(O2)4]
A.
Tujuan
Tujuan
dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui cara membuat kalium
tetraperoksokromat (V).
B.
Landasan
Teori
Kalium adalah suatu unsur kimia
dalam tabel periodik yang memiliki lambang K dan nomor atom
19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih keperakan dan termasuk golongan
alkali
tanah. Secara alami, kalium ditemukan sebagai senyawa dengan
unsur lain dalam air laut atau mineral lainnya.
Kalium teroksidasi
dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama dalam air, dan secara
kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium. Dalam bahasa
Inggris, Kalium sering disebut Potassium
(id.wikipedia.org/wiki/Kalium).
Dalam semua
senyawaannnya, kation dikelilingi oleh anion atau molekul netral. Gugus yang
langsung mengelilingi suatu kation disebut ligan atau cabang kimia anorganik
ang membahas perilaku gabungan kation dan ligan-ligannya disebut kimia
koordinasi. Dengan demikian, tentu saja, tidak ada batasan antara kimia
koordinasi dan kimiai padatan ionik dilain pihak (Cotton, 1989).
Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari
satu atom (ion) pusat dan sejumlah ligan yang terikat erat dengan atom (ion)
pusat itu. Jumlah relatif komponen-komponen ini dalam kompleks yang stabil nampak
mengikuti stoikiometri yang sangat tertentu, meskipun ini tak dapat ditafsirkan
di dalam lingkup valensi ang klasik. Atom pusat ini ditandai oleh bilangan
koordinasi, suatu angka bulat, yamh menunjukkan jumlah ligan (monodentat) yang
dapat membentuk kompleks yang stabil dengan satu atom pusat (Vogel, 1979).
Senyawa kompleks telah banyak dipelajari dan diteliti melalui suatu
tahapan-tahapan reaksi (mekanisme reaksi) dengan menggunakan ion-ion logam
serta ligan yang berbeda-beda. Ligan memiliki kemampuan sebagai donor pasangan
elektron sehingga dapat dibedakan atas ligan monodentat, bidentat, tridentat
dan polidentat.
Salah satu keistimewaan dari reaksi kompleks adalah reaksi pergantian
ligan melalui efek trans. Reaksi pergantian ligan ini terjadi dalam kompleks
oktahedral dan segi empat. Ligan –ligan yang menyebabkan gugus yang letaknya trans
terhadapnya bersifat labil, dikatakan mempunyai efek trans yang kuat
(Rilyanti, et. al., 2008).
Banyak sintesis senyawa kompleks yang telah dilakukan menghasilkan senyawa
antara sebagai katalis yang dapat membantu dalam reaksi-reaksi kimia. Salah
satu senyawa yang dapat digunakan dalam sintesis kompleks adalah ligan yang
berasal dari basa Schiff, dimana senyawa kompleks yang terbebtuk merupakan
salah satu senyawa antara yang dapat digunakan untuk bermacam penerapan ilmu,
seperti dalam ilmu biologi, klinik dan analitik. Kerja dan aktivitas obat
menunjukkan kenaikan setelah dijadikan logam-logam transisi terkhelat yang
ternyata lebih baik daripada hanya menggunakan senyawa organik (Sembiring Z.,
2008).
C.
Alat dan
Bahan
- Alat
Alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah
sebagai berikut :
v Erlenmeyer 100 mL
v Gelas kimia
v Pipet ukur
v Filler
v Batang pengaduk
v Hot plate
v Corong
v Tabung reaksi
v Kertas saring
- Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah
sebagai berikut :
v K2CrO4
v KOH
v Es batu
v Garam
v Larutan H2O2
30% dan 3%
v Etanol
v Aquades
v Dietil eter
v H2SO4 encer
UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI (file doc.) KLIK DISINI
No comments:
Post a Comment