AKTIVITAS
ENZIMATIS MIKTOBA
I.
TUJUAN
Adapun tujuan praktikum ini
yaitu untuk mengetahui beberapa
teknik uji aktivitas enzimatik.
II.
PRINSIP
DASAR
Amilase
merupakan enzim yang mampu memecah molekul-molekul pati dan glikogen, sehingga banyak digunakan dalam berbagai industri,
seperti indusri tekstil, deterjen dan gula cair non tebu. Hingga saat ini
kebutuhan akan enzim amilase di Indonesia belum dapat dipenuhi sehingga masih
harus diimpor. Padahal, mikrobia lokal terseleksi dapat digunakan sebagai
penghasil enzim. Beberapa jenis mikrobia dari kelompok bakteri, kapang dan
khamir dilaporkan sebagai penghasil amilase, di antaranya kapang Aspergillus
spp., serta khamir Endomyces sp. Dan Saccharomycopsis
fibuligera (Naiola, 2008).
Bakteri potensial
yang akhir-akhir ini banyak digunakan untuk memproduksi enzim amilase pada
skala industri, antara lain: Bacillus licheniformis dan B.
Stearothermophillus. Penggunaan B. stearothermophillus lebih disukai
karena mampu menghasilkan enzim yang bersifat termostabil sehingga menekan
biaya produksi (Lestari et al., 2001). Hingga saat ini kebutuhan akan
enzim amilase di Indonesia belum dapat dipenuhi, sehingga masih harus diimpor.
Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini untuk mendapatkan mikrobia lokal yang
potensial sebagai penghasil amilase (Naiola, 2008).
Pada uji katalase, perbedaan kuantitas
oksigen yang dilepaskan diduga berkaitan dengan tebal tipisnya selaput lendir
yang menyelimuti permukaan sel. Tebal tipisnya selaput lendir akan mempengaruhi
penetrasi H2O2 ke dalam sel. Sebagian besar isolat yang
diperoleh menunjukkan sifat katalase positif (Wedhastri, 2002). Tujuan uji katalase adalah untuk mengetahui sifat
bakteri dalam menghasilkan enzim katalase. Cara kerja dari uji katalase yaitu
larutan H2O2 3% diteteskan pada obyek,
kemudian suspensikan koloni bakteri dengan ose (Yusuf, 2009).
Amilase merupakan enzim yang
penting dalam bidang pangan dan bioteknologi. Amilase merupakan enzim yang
mengkatalisis reaksi hidrolisis pati menjadi gula‐gula sederhana. Amilase mengubah karbohidrat yang merupakan
polisakarida menjadi maltosa (alfa dan beta) ataupun glukosa (glukoamilase).
Amilase dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti tanaman, binatang dan
mikroorganisme. Saat ini sejumlah enzim amilase telah diproduksi secara
komersial. Penggunaan mikroba dianggap lebih prosepektif karena mudah tumbuh,
cepat menghasilkan dan kondisi lingkungan dapat dikendalikan (Anam, 2010). Bakteri R. solanacearum mempunyai reaksi negatif terhadap
hidrolisis pati, gelatin, arginin dan
produksi levan, dan bereaksi positif terhadap uji katalase, oksidase,
akumulasi PHB, dan denitrifikasi. Isolat bakteri patogen dapat tumbuh pada NaCl
0−2% dengan pH 4−8,50 dan suhu 13−37oC, tetapi tidak dapat tumbuh pada suhu
41oC. Jika bakteri ditumbuhkan pada medium YPA ditambah tetrazolium salt dan
diinkubasi selama 24 jam maka akan terlihat koloni berwarna putih, fluidal
dengan pusat koloni berwarna merah jambu. Tipe koloni ini merupakan koloni R.
solanacearum virulen (Nasrun dan Nuryani, 2007).
UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPORAN INI (file doc.) KLIK DISINI
No comments:
Post a Comment